SEKITAR KITA

Suka-Duka Panitia dan Peserta The Relay Run Hingga Masuk Rekor Muri

Diterbitkan

-

Kegiatan The Relay Run yang dilaksanakkan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Malang yang ke 1260 Tahun.
Kemeriahan kegiatan The Relay Run yang dilaksanakkan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Malang yang ke 1260 Tahun.

Memontum Malang – Gelaran The Relay Run yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Malang, dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Malang yang ke 1260 Tahun ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Banyak sekali proses yang dilewati hingga membuat para panitia kuwalahan dalam menghadapinya.

Namun, proses tersebut malah menjadikan Kabupaten Malang, masyarakat dan para peserta semakin menunjukan kesuksesan tersebut hingga meraih Rekor Muri dengan Lari Estafet terpanjang dalam sejarah.

Hal ini diungkapkan langsung oleh salah satu peserta sekaligus panitia dalam event tersebut yakni, Eko Cahyono. Dirinya menyebutkan mulai persiapan hingga hari yang telah ditentukan, banyak sekali kendala dan halangan. Namun, tidak mematahkan semangatnya untuk menyukseskan event ini.

“Saya dalam 20 hari ini tiak pulang. Sebulan kemarin panitia membuat rute lari ini mengalami kendala pada hari berlangsungnya. Seperti rute yang terhambat tiba-tiba ada pengecoran beton hingga ada hajatan masyarakat, otomatis panitia harus mengubah rute di hari itu juga,” ujar Eko, Jumat (27/11) tadi.

Advertisement

Selain itu, tidak mudah mengubah rute seenaknya. Eko membeberkan, untuk pengubahan rute harus tetap dengan jauh 21 kilometer karena memang harus tepat dengan total panjang rute yakni 1.260 kilometer.

“Itu yang sebenarnya jadi masalah, karena kita tidak tahu tiba-tiba ada hajatan atau jalan ditutup. Akhirnya para pelari pun dipindahkan jalurnya dengan naik turun hutan dengan medan yang sangat sempit, sampai-sampai mobil pun tak bisa ikut masuk hanya sepeda motor saja,” ungkapnya.

Ini yang membuat tantangan para pelari menjadi semakin besar. Dengan tantangan yang semakin besar malah menjadikan para pelari semakin bersemangat.

“Jujur, bagi pelari jika mendapatkan rute yang datar saja itu gak menarik. Bahkan kemarin di puncak Bundu itu sangat terik sekali dengan medan yang sulit. Hingga berganti cuaca ke hujan deras itu sangat menguras tenaga dan para pelari pun harus mempersiapkan itu,” tambahnya.

Advertisement

Masih menurut Eko, event ini layak masuk dalam rekor muri karena rute yang memang sangat panjang dan medan yang sangat sulit membuat ini pantas masuk dalam rekor Muri.

“Ini sangat pantas masuk muri, karena belum pernah ada trek race seperti ini di Indonesia,” ujarnya.

Eko juga mengungkapkan, banyak sekali tempat wisata yang belum banyak orang tahu dan tempat tersebut menjadi destinasi yang sangat bagus hingga para pelari kaget ternyata ada wisata sebagus ini di Kabupaten Malang.

“Kita melewati puluhan tempat wisata, seperti sendang biru dan balekambang. Dan yang paling menarik kita melewati tempat wisata yang belum kita kenal, seperti umbulan, coban misteri dan coban nirwana. Ternyata ada coban nirwana di Kabupaten Malang, nah selama ini kita tidak tahu dan akhirnya kita tahu dan bisa mempromosikannya,” katanya.

Advertisement

Terakhir, Eko mengungkapkan, event ini bisa menjadikan ajang promosi yang sangat efektif. Tak perlu berbusa-busa untuk mempromosikan namun hanya perlu mengajak orang untuk langsung melihat.

“Ini sangat efektif, biasanya kan hanya lewat sosial media. Ternyata mengajak orang melihat langsung itu lebih efektif. Contoh, seperti pelari dari Surabaya dia membawa dua mobil dan mengajak keluarganya untuk singgah ditempat wisata dalam rute race itu. Ternyata mengajak orang langsung ke tempat wisata sangat bagus karena mereka bisa merasakan langsung. Jadi harapan saya wisata yang ada di Kabupaten Malang ini menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia hingga International juga,” tutupnya. (riz/sit)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas