SEKITAR KITA
Sutiaji Beri Alasan Juragan 99 Dilibatkan Vaksin Pertama, Gilang Sampaikan Kesiapan Divaksin
Memontum Kota Malang – Vaksinasi simbolis yang akan berlangsung Kamis (28/1) lusa, diwakili oleh 13 tokoh. Diantaranya adalah Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah), tokoh agama, tenaga kesehatan, disabilitas, dan influencer. Untuk influencer milenial diwakili oleh pengusaha muda, Gilang Widya Pramana.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengungkapkan alasan kuatnya menjatuhkan pilihan kepada pria berumur 31 tahun itu, untuk menerima vaksin pertama.
“Mas Gilang adalah salah satu anak muda sukses. Dalam waktu hitungan tahun, kesuksesannya sudah luar biasa. Oleh karena itu saya ingin menunjukkan pada masyarakat, contohlah mas Gilang, meski sukses dia berani divaksin,” ungkap Sutiaji.
Artinya, masyarakat harus punya keberanian dan tidak perlu meragukan Pemerintah lagi dalam upaya menekan angka penyebaran Covid-19. Menurut Sutiaji, orang sukses saja memiliki nyali besar untuk bersedia divaksin, sehingga itu diharapkan menjadi teladan.
“Berarti kan sudah tidak ada keraguan dalam diri mas Gilang karena beliau bersedia besok Kamis divaksin,” tambahnya.
Bahkan Sutiaji sudah meminta kelonggaran kepada Kementrian Kesehatan untuk menambah jumlah penerima vaksin sombolis. Awalnya berjumlah 10, kini menjadi 13, dan diantaranya adalah penyandang disabilitas tunanetra.
Disisi lain, Gilang Widya Pramana, mengatakan bahwa dirinya siap 100 persen untuk divaksin. “Kesiapan sudah 100 persen, kita support program pemerintah. Bahkan saya tidak sabar divaksin untuk memberi contoh kepada yang lain,” ujar Gilang.
Dirinya berharap masyarakat yang lain juga bisa segera divaksin agar kembali menjalani hidup normal tanpa takut tertular covid-19.
“Dengan kembalinya hidup normal, otomatis roda perekonomian juga bisa berjalan normal seperti sediakala. Nanti setelah divaksin juga saya tetap akan menerapkan prokes (protokol kesehatan), rajin berolahraga, dan mengkonsumsi vitamin,” tambahnya.
Baginya meski sudah divaksin, jangan sampai abai dan lalai untuk tetap menerapkan 5M. Mencuci tangan, Menjaga jarak, Memakai masker, Menghindari kerumunan, dan Membatas mobilitas. (cw1/sit)