Kota Malang
Sutiaji Minta Maaf, Pemkot Malang Kurang Peduli
Memontum Kota Malang — Wakil Walikota Malang Sutiaji langsung bergerak menuju lokasi bencana tanah longsor yang terjadi dibeberapa titik di Kota Malang. Sambil berlindung dibawah payung hitam dia menerobos lorong kecil ditengah perkampungan warga Jalan BS Riadi, Kelurahan Oro Oro Dowo, Kota Malang.
Mulai Kamis (18/1/2018) malam, wilayah Kota Malang diguyur hujan lebat sampai Jumat (19/1/2018) petang. Dampaknya genangan air terjadi dibeberapa titik jalan.
Selain itu terjadi tebing longsor yang berdampak pada kerusakan bangunan rumah warga. Seperti bangunan rumah Kholiq di Jalan BS Riadi, Gang 13, Kelurahan Oro Oro Dowo, Kota Malang.
Termasuk plengsengan ditepinsungai Brantas, Kelurahan Polehan. Saat bertemu warga Kelurahan Oro Oro Dowo, Sutiaji menyarankan warga agar lebih berhati hati menghadapi musim penghujan.
“Minggu kemarin saya datang ke sini meninjau tebing yang longsor. Saya tidak mengetahui di ujung jembatan gantung itu ada pondasi plengsengan di belakang rumah Pak Kholiq menggantung. Akhirnya plengsengannya longsor karena digerus air sungai Brantas,” jelasnya.
Atas kejadian ini, atas nama Pemkot Malang, Sutiaji mohon maaf pada warga masyarakat. Khususnya kepada warga Kelurahan Oro Oro Dowo.
“Misalkan pondasi plengsengan yang ngerong itu kita ketahui sejak awal. Pemkot segera memasang bronjong. Supaya bisa menahan tebing plengsengannya,” sebut Sutiaji.
Menurut dia, karena curah hujannya masih tinggi. Pemkot Malang sebatas mengimbau pada warga masyarakat agar lebih berhati hati lagi. Terutama yang tinggal dibantaran sungai Brantas.
“Soal perbaikan plengsengan yang longsor menunggu curah hujan rendah dulu. Atau menunggu musim kemarau. Sekarang yang penting keselamatan jiwa warga Kota Malang harus diutamakan. Soal bangunan plengsengan yang rusak menjadi tanggung jawab Pemkot Malang untuk membenahinya,” pungkas Sutiaji. (man/yan)