Pemerintahan
Tekan Inflasi, Pemkot Probolinggo dan Bulog Operasi Pasar Beras Medium
Memontum Probolinggo – Pemerintah Kota Probolinggo bekerja sama dengan Bulog Kantor Cabang Probolinggo menggelar operasi pasar beras medium tahun 2023. Kegiatan tersebut, dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan beras di tingkat konsumen.
Rencananya, operasi pasar akan dilaksanakan bertahap di lima kecamatan mulai 14 Februari hingga 22 Februari. Dengan alokasi 15 ton beras per kecamatan untuk total 7054 warga.
Hadir meninjau operasi pasar hari pertama, Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, didampingi oleh Sekda, Ninik Ira Wibawati serta Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Wawan Soegiyantono, di dua kantor kecamatan. Sementara untuk sasaran penerimanya 961 warga Kecamatan Kademangan dan 2414 warga Kecamatan Kanigaran.
Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zaenal Abidin, mengatakan bahwa operasi pasar ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menekan laju inflasi, khususnya yang disebabkan oleh kenaikan harga beras. “Tentunya, ini bentuk komitmen dari pemerintah untuk hadir di situasi-situasi kondisi harga-harga yang naik. Kita harus intervensi ini dan mudah-mudahan bisa terkendali inflasi untuk Kota Probolinggo,” jelas Wali Kota Habib Hadi di sela-sela peninjauannya, Senin (13/02/2023) tadi.
Baca juga:
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
Masih menurut wali kota, agar operasi pasar ini tepat sasaran, pemerintah telah menetapkan beberapa kriteria yang diperbolehkan untuk membeli beras medium ini. Diantaranya adalah dari warga pemegang Kartu Pendalungan, Kartu Bestari serta pelaku UMKM tidak mampu.
“Ini dilakukan dengan adanya pendataan dari kita, yaitu Kartu Pendalungan. Pendataan itu sudah kita lakukan sejak awal, sehingga apabila ada kegiatan seperti ini tinggal memakai data-data yang ada. Insyaallah, tidak ada yang salah sasaran,” tambah Wali Kota Probolinggo.
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Bulog Probolinggo, Mochamad Ramadhan, mengungkapkan operasi pasar akan terus dilakukan oleh Bulog hingga harga beras di pasaran stabil. “Sampai harga tidak terlampau tinggi, kita juga sudah mengantisipasi nanti bulan Ramadan, kalau nanti ada program kerja sama dengan pemerintah kota, Bulog selalu siap,” terang Ramadhan.
Untuk operasi pasar beras medium kali ini, tambahnya, Bulog Probolinggo mengemas dalam ukuran 5 kg. Dijual seharga Rp 43 ribu atau setara dengan Rp 8.600 perkg. Agar distribusinya merata, setiap warga dibatasi pembeliannya sebanyak 10 kg beras.
Salah satu warga dari RT02 RW03 Kecamatan Kademangan, Siti, yang datang membeli beras mengaku harga beras yang dijual cukup murah. Dirinya berharap operasi pasar serupa bisa diadakan lagi. “Per 5kg Rp 43 ribu, ya murah. Saya ambil 2 sak, terima kasih atas bantuannya. Semoga ada lagi, tidak hanya beras, apa saja diterima,” ungkapnya.
Ikut meninjau operasi pasar, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan, Fitriawati, Kepada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Aries Santoso, Camat Kademangan, Gofur Effendy, serta Camat Kanigaran, Agus Rianto. Di dua kecamatan ini, operasi pasar dilaksanakan sampai tanggal 15 Februari. (kom/pix/gie)