Berita
Telur Bibit Tak Ada Di Pasar, Pasca Diprotes Asosiasi Peternak Ayam Petelur Kota Batu
Memontum Kota Batu – Telur breeder (bibit tetasan) kemarin sempat beredar dan menghebohkan Kota Batu. Ini membuat peternak ayam petelur melakukan aksi protes ke Dinas Pertanian Kota Batu.
Kondisi penjualan telur di Pasar Besar Batu pada Selasa siang (5/5/2020) nampak kembali normal. Hal ini diungkapkan oleh Eka Abdullah yang menegaskan bahwa harga telur per hari ini kembali menjadi Rp 18 ribu hingga Rp 19 ribu.
“Ini masih akan terus naik hingga tiga hari kedepan. Namun kemungkinan untuk melonjak hingga Rp 21 ribu masih cukup sulit karena harga yang terlanjur rusak,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa peredaran telur breeder sendiri saat ini sudah jarang di temukan di Pasar Besar Kota Batu setelah pemberitaan di banyak media pada sehari sebelumnya.
Dijelaskan lebih jauh, walaupun telur breeder banyak beredar pada beberapa hari kemarin namun permintaan terhadap telur konsumsi masih lebih tinggi. Hanya saja banyak pembeli yang menyamakan harga dari telur breeder dengan telur konsumsi sehingga harga telur otomatis terjun bebas.
Sementara itu, Romelah salah satu pembeli menerangkan bahwa dalam beberapa hari ini memang melihat beberapa pedagang yang mencampurkan telur bercangkang putih dan telur bercangkang cokelat dengan harga yang sama. Ia bahkan baru mengetahui bahwa telur yang memiliki cangkang putih dan berkuit tipis tersebut merupakan telur breeder.
“Karena tidak tahu, tetap kita beli dan lama-lama jadi makin banyak telur cangkang putihnya. Tapi hari ini tadi tidak ada telur yang seperti itu harganya mulai naik,” imbuh Romelah. Sedangkan ketika disinggung terkait peningkatan harga telur pada hari ini, ia mengaku tidak begitu terpengaruh dan menganggap harga telur masih dalam batas wajar. (bir/yan)