SEKITAR KITA
Terjatuh di Sungai Burnik Situbondo, Bocah Empat Tahun Meninggal
Memontum Situbondo – Nasib apes dialami Ab (4) bocah asal Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota Situbondo, Kabupaten Situbondo. Korban ditemukan tidak bernyawa di aliran Sungai Burnik, Rabu (09/02/2022).
Peristiwa tersebut, terjadi sekitar pukul 11.30 tadi. Dimana, saat itu korban bersama rekan sebayanya, diinformasikan mancing di bantaran sungai yang tidak jauh dari rumahnya di kelurahan setempat.
Entah kenapa, tiba-tiba korban terjatuh ke dalam sungai. Tahu kejadian itu, teman korban pun langsung memberitahukan kejadian tersebut ke keluarganya. Mendapat informasi tersebut, ibu korban pun langsung melaporkan kejadian ke Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo.
“Ibunya melapor ke kantor sekitar pukul 11.30 dan kami bersama tim langsung melakukan pencarian dengan menyisir aliran sungai,” kata anggota BPBD Situbondo, Suyono.
Baca juga :
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
- Respon Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Kediri, Ini Penjelasan Ketua Fraksi PAN DPRD
Tanpa buang waktu, tim BPBD, Tagana dibantu warga setempat langsung melakukan penyisiran dari TKP sampai ke aliran Sungai Burnik. Selang satu jam kemudian, warga bernama Purwanto (40), berinisatif turun ke sungai untuk membongkar kayu yang menyumbat dam aliran sungan yang ke Desa Peleyan, Kecamatan Panarukan.
Benar saja, begitu kayu tersebut diangkat, korban yang hanyut sudah sekitar 2 kilometer dari TKP, langsung mengambang. Begitu melihat korban, Purwanto bersama warga lainnya langsung mengevakuasi ke IGD RSUD Abdoer Rahem.
“Waktu penyisiran, awalnya tidak ditemukan. Setelah saya bongkar kayu yang menyumbat dam, korban langsung mengambang. Waktu kami evakuasi, masih ada denyut nadinya. Makanya, langsung saya bawa ke RSUD agar tertolong,” kata Purwanto.
Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong. (her/sit)