Kota Malang
Tim Nabu FTP UB Panen Emas di IUFoST 2018 India, Kalahkan Ribuan Peserta dari 74 Negara Sedunia
Memontum Kota Malang – Usung beras analog berbahan pangan lokal, yaitu sagu, jagung, dan umbi porang, keempat mahasiswa jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) berhasil harumkan Indonesia sebagai tim terbaik pada kompetisi ilmiah The International Union of Food Science and Technology (IUFoST) Product Development Competition 2018, di CIDCO Exhibition Centre, Mumbai, India, Selasa-Sabtu (23-27/10/2018) kemarin.
Tak hanya berhasil membawa pulang satu medali, keempat mahasiswa FTP UB yaitu Alfisah Nur Annisa A., Widya Nur Habiba, Annisa Aurora Kartika dan Joko Tri Rubiyanto, dibawah bimbingan Dr. Ir. Aji Sutrisno, M.Sc, sukses meraup tiga dari total lima award yang diperebutkan, yaitu Best Oral Presentation, Best Commercial Content, serta Best Overall Project.
Widya Nur Habiba mengatakan, beras analog ciptaan mereka yang dinamai NABU dapat dikonsumsi sebagai bahan pangan pokok pengganti beras pada umumnya, sehingga dapat mengurangi import beras. Selain itu, beras analog ini dapat mengatasi kelaparan seperti yang terjadi pada suku asmat di Papua pada Januari 2018 lalu.
“Kami sengaja menciptakan beras analog NABU untuk mengatasi kelaparan maupun malnutrisi, karena kandungan gizinya lebih lengkap dari beras pada umumnya. Selain itu, NABU ciptaan kami ini juga memiliki kadar glikemik indeks yang rendah, sehingga dapat mencegah penyakit diabetes. NABU sebagai brand karena produk ini merupakan alternatif nasi berbahan dasar sagu, sehingga nama nabu mudah diingat,” papar Widya.
Lebih lanjut Widya juga menambahkan, bahwa bahan baku yang digunakan dalam pembuatan NABU merupakan bahan pangan lokal yang mudah ditemukan di Indonesia dan mudah tumbuh dalam kondisi ekstrim. Proses pembuatan NABU pun relatif mudah. Jagung, sagu, dan umbi porang di buat tepung, dan di campurkan dalam berbagai perbandingan, selanjutnya dikukus, dibentuk dan dikeringkan, hingga berbentuk bulir beras.
IUFoST Product Development Competition 2018 merupakan kompetisi ilmiah dua tahunan tingkat dunia di bidang pengembangan produk pangan. Event ini dimulai sejak 1962 dengan motto Food Science Fighting Hunger. Tahun 2018, tema yang diangkat adalah 25 Billion Meals a Day by 2025 with Healthy, Nutritious Safe and Diverse Food.
Widya dan kawan-kawan berhasil menyisihkan tiga ribu kontestan lain dari 74 negara, dan maju sebagai finalis bersama lima tim lainnya dari Selandia Baru, China, Singapura, Colombia, dan India. Terdapat lima award yang diperebutkan seluruh finalis, yaitu (1) Best Oral Presentation; (2) Best Commercial Content dan (3) Best Overall Project yang ketiganya dimenangkan oleh mahasiswa FTP UB sebagai perwakilan Indonesia, serta (4) Best Scientific Content dan (5) Best Display yang dimenangkan oleh perwakilan Selandia Baru. (rhd/yan)