Kabupaten Malang
Tragedi Kanjuruhan, Ketua PWNU Jatim Minta Utamakan Masalah Kemanusiaan
Memontum Kota Malang – Ratusan nyawa yang menjadi korban dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, menuai duka mendalam Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Kyai Haji Marzuqi Mustamar. Mensikapi insiden itu, pihaknya mengajak semua untuk mendoakan korban yang meninggal dunia dengan melaksanakan salat ghoib.
“Kita sama-sama susah, sedih dan prihatin. Mereka sebangsa dengan kita. Pertama, tentu membuat himbauan kepada warga NU dimanapun berada, agar melaksanakan salat ghoib,” ujar Kyai Haji Marzuqi Mustamar, Selasa (04/10/2022) tadi.
Kemudian, pihaknya juga menyampaikan dengan kondisi yang saat ini terjadi, agar masalah kemanusiaan bisa diselesaikan terlebih dahulu. Yakni, menyembuhkan para korban yang terkena luka berat, sedang ataupun ringan.
“Kami sudah matur kepada bapak aparat dan ada pemerintah juga, supaya masalah kemanusiaan didahulukan. Yang sakit disembuhkan semaksimal mungkin, yang wafat dirawat sesuai dengan agama masing-masing,” lanjutnya.
Baca juga :
- Bahas Rencana Kerja 2024 dan Evaluasi Kinerja 2023, Komisi 1 DPRD Raker dengan BKD dan Diskominfo
- Wabup Syah dan Dandim 0806 Serahkan Bantuan Alsintan untuk Kelompok Tani di Trenggalek
- Buka Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional, Wabup Syah Berharap Jaring Generasi Hebat untuk Trenggalek
- Sebanyak 14 Ribu Siswa SD Kelas 6 Akan Mengikuti UKD di Kota Malang
- Dishub Kota Malang Siapkan Rencana Penataan Parkir di Kawasan Kayutangan Heritage Menggunakan Non Tunai
Pihaknya menghimbau, agar pihak lain tidak menambah masalah dalam menyelesaikan persoalan tragedi Kanjuruhan ini. Ditegaskan olehnya, agar semua lebih mengutamakan masalah kemanusiaan.
“Sebelum masalah kemanusian beres, kami mohon kepada semua pihak nggak usah menambah masalah yang lain. Biar tenang dahulu. Setelah beres, Kapolda akan memastikan, ada proses hukum bagi yang salah siapapun. Yang kita utamakan masalah kemanusiaan,” ujarnya.
Terakhir, dirinya menyampaikan bahwa NU juga memberikan sedikit santunan kepada korban yang telah meninggal, begitupun juga yang sakit. “Jadi, masalah-masalah kemanusian kita utamakan,” imbuhnya. (rsy/sit)