Kabupaten Malang
Tragedi Kanjuruhan, Ketua PWNU Jatim Minta Utamakan Masalah Kemanusiaan
Memontum Kota Malang – Ratusan nyawa yang menjadi korban dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, menuai duka mendalam Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Kyai Haji Marzuqi Mustamar. Mensikapi insiden itu, pihaknya mengajak semua untuk mendoakan korban yang meninggal dunia dengan melaksanakan salat ghoib.
“Kita sama-sama susah, sedih dan prihatin. Mereka sebangsa dengan kita. Pertama, tentu membuat himbauan kepada warga NU dimanapun berada, agar melaksanakan salat ghoib,” ujar Kyai Haji Marzuqi Mustamar, Selasa (04/10/2022) tadi.
Kemudian, pihaknya juga menyampaikan dengan kondisi yang saat ini terjadi, agar masalah kemanusiaan bisa diselesaikan terlebih dahulu. Yakni, menyembuhkan para korban yang terkena luka berat, sedang ataupun ringan.
“Kami sudah matur kepada bapak aparat dan ada pemerintah juga, supaya masalah kemanusiaan didahulukan. Yang sakit disembuhkan semaksimal mungkin, yang wafat dirawat sesuai dengan agama masing-masing,” lanjutnya.
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Terima Kunjungan Studi Lapangan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Kemendagri
- Antisipasi Sengketa Aset, BKAD Sebut Perlunya Kesadaran dan Pelibatan Masyarakat
- Sosialisasi Perubahan Permendagri Soal BMD dan Aset, Pj Wali Kota Malang Ingatkan Kehati-hatian dan Tertib
- Plt Bupati Malang bersama Kemenkes Launching Integrasi Layanan Primer untuk 39 Puskesmas
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
Pihaknya menghimbau, agar pihak lain tidak menambah masalah dalam menyelesaikan persoalan tragedi Kanjuruhan ini. Ditegaskan olehnya, agar semua lebih mengutamakan masalah kemanusiaan.
“Sebelum masalah kemanusian beres, kami mohon kepada semua pihak nggak usah menambah masalah yang lain. Biar tenang dahulu. Setelah beres, Kapolda akan memastikan, ada proses hukum bagi yang salah siapapun. Yang kita utamakan masalah kemanusiaan,” ujarnya.
Terakhir, dirinya menyampaikan bahwa NU juga memberikan sedikit santunan kepada korban yang telah meninggal, begitupun juga yang sakit. “Jadi, masalah-masalah kemanusian kita utamakan,” imbuhnya. (rsy/sit)