Surabaya
Tri Rismaharini Apresiasi Puluhan Ribu Guru
Memontum Surabaya–Dinas Pendidikan Kota Surabaya kembali menggelar Apresiasi Guru tahun 2017 Teteg-Tatag-Tutug, Minggu (3/12/2017). Kegiatan tersebut digelar dalam rangka peringatan HUT PGRI ke-72 dan Hari Guru Nasional ke-24. Pada tahun ini, Apresiasi Guru mengusung tema Guru Surabaya Siap Berinovasi dan Berkarya untuk Mendukung Surabaya sebagai Barometer dan Inspirator Pendidikan Nasional.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Apresiasi Guru digelar di Gelora 10 November Surabaya. Terlihat puluhan ribu guru memenuhi tribun dan lapangan. Dalam kesempatan tersebut, paduan suara SMP Negeri 6 Surabaya Orkestra Santa Maria menghibur para hadirin. Dilanjutkan dengan Senam Tongkat yang disajikan oleh 1000 guru dari Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI). Tak kalah dengan IGTKI, antusiasme 2000 guru TK, SD dan SMP terlihat dalam Line Dance Surabaya dan Semanggi Suroboyo.
Dalam kesempatan tersebut dilakukan pemberian secara simbolis penghargaan pengabdian guru dengan masa bhakti 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun oleh walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Selain itu walikota juga menyerahkan penghargaan kepada almarhum Didik Yudi Ranu Prasetyo atas pengabdiannya dalam bidang pendidikan dan perlindungan anak di kota Surabaya yang diterima istri almarhum Didik.
Tri Rismaharini, walikota Surabaya dalam sambutannya mengatakan, ia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para guru yang telah memberikan sumbangsih yang besar kepada warga Surabaya.
“Ucapan yang tulus dari kami putra-putri bangsa. Tahun 2017 merupakan tahun yang membahagiakan bagi kota Surabaya. Surabaya terpilih oleh Unesco sebagai Learning City. Semakin banyak anak-anak berprestasi di kota Surabaya. Semakin menurun juga kenakalan remaja di kota ini,”tutur Walikota.
Walikota mengatakan, ruang kebahagiaan tidak ditentukan dengan harta yang kita miliki. Kita boleh tidak kaya, merupakan sebuah kebanggaan atas prestasi yang diapresiasi oleh negara lain. Supaya anak-anak kita sejajar dengan anak-anak dari negara lain.
Masih menurut walikota, anak-anak kita akan menjadi anak yang tak hanya berprestasi, namun anak-anak juga memiliki nurani yang baik. Surabaya telah menggunakan ujian berbasis komputer. Hal tersebut menjadikan anak-anak menjadi jujur. Setiap tahun dalam lima tahun ini Surabaya mendapatkan juara pada Porseni Jawa Timur. Itu berarti anak-anak kita bisa menggunakan otak kiri dan otak kanan.
Walikota menuturkan, akan dibagikan sertifikat penghargaan untuk 26.000 guru di Surabaya. Walikota mengusulkan tambahan penghasilan untuk guru. Hal tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan guru.
Usai sambutan, operet Untukmu Guruku disajikan oleh guru dan siswa. Lagu Terima Kasih Guru oleh paduan suara dan puisi oleh siswa divisualisasi oleh guru yang membawa sepeda ontel kuno memakai pakaian guru bangsa. Seorang guru yang mengendarai sepeda pura-pura jatuh di depan panggung undangan kemudian ditolong seorang siswi sambil nembang Pucung Ngelmu.
Walikota kemudian memberikan bunga kepada guru dan diikuti oleh siswa lainnya menyerahkan ke guru masing-masing. Diiringi lagu oleh Ibam Untukmu Guru dan Jasamu Guru sembari memainkan saxophone dan paduan suara Hymne Guru. (pri/kom/yan)