Kota Malang

UB Sosialisasi Jalur SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri

Diterbitkan

-

UB Sosialisasi Jalur SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri

Memontum Kota Malang — Universitas Brawijaya mengadakan pengenalan jalur masuk mahasiswa baru kepada 300 kepala sekolah dan guru Bimbingan Konseling (BK) SMA/SMK/MA di Jawa Timur, seperti Malang Raya, Jombang, Kediri, Probolinggo, dan Pasuruan. Dalam kegiatan ini, dipaparkan mengenai SNMPTN, SBMPTN, serta jalur masuk lainnya di UB. Selain itu, perkenalan masing-masing fakultas oleh Wakil Dekan I bidang Akademik dari tiap Fakultas di lingkungan UB.

Bertajuk “Sosialisasi SNMPTN,SBMPTN dan Jalur Mandiri” di Gedung Widyaloka, UB, Kamis (8/2/2018), tampil sebagai pembicara diantaranya Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Kusmartono, Kepala Biro Akademik Drs. Slamet Kusnady, M.Si, Kepala Bagian Akademik Drs. Agus Yuliawan, serta Wakil Dekan I tiap fakultas di lingkungan UB.

Yang perlu diperhatikan dalam SNMPTN, SBMPTN, dan jalur mandiri yaitu pemilihan progam studi yang disesuaikan dengan kemampuan siswa. Dimana sekolah memiliki database kemampuan mata pelajaran siswa yang sinkron dengan jurusan yang akan dipilih. “Butuh pemetaan dari sekolah terhadap potensi dan kemampuan siswa. Hal itu bisa ditelusuri melalui nilai raport siswa,” jelas WR I UB Kusmartono.

Para kepala sekolah menyimak pemaparan panitia. (rizky pratama)

Para kepala sekolah menyimak pemaparan panitia. (rizky pratama)

Disinggung kuota tiap sekolah yang diterima berbeda melalui jalur SNMPTN, Dosen Fakultas Peternakan ini menekankan pada pentingnya prestasi alumni saat menempuh bangku kuliah. “Kuota ditentukan oleh peringkat sekolah yang kami peroleh dari pusat data Diknas melalui Kemenristekdikti. Selain itu, setiap mahasiswa berprestasi akan terlacak data sekolah alumni mana. Bahkan detail, hingga IPK berapa, dan lainnya. Nantinya, indikator prestasi alumni ini akan berpengaruh pada penerimaan adik kelas berikutnya,” jelas Kusmartono.

Persaingan pada SNMPTN adalah persaingan siswa di sekolah yang sama. Sebab setiap siswa yang diajukan oleh sekolah hanya berhak masuk di tiap program studi. Termasuk linier dari IPS ke IPN dan IPA ke IPA. “Tolong disampaikan pada siswa, bahwa mereka tidak boleh masuk di program yang sama. Kalaupun sama, kami tinggal melihat peringkat rangking siswa. Tentu saja yang tertinggi akan kami ambil. Sementara yang tidak linear peluangnya tipis, sebab ada penilaian melalui raport. Seperti IPA ke IPS boleh daftar, tapi peluangnya minimal. Sebaliknya, IPS ke IPA sangat berat dan jarang terjadi,” jelas Kusmartono.

Advertisement

Tahun 2018/2019, UB menerima sekitar 11 ribuan mahasiswa baru. “Sementara proporsi penerimaannya SNMPTN 30 persen, SBMPTN 30 persen, dan Mandiri 30 persen. Sisanya masih kami bahas, namun mengacu tahun SBMPTN menjadi 40 persen”, tandasnya.

Sementara data Pokja SNMPTN hingga Kamis (8/2/2018), masih ada 1.185 SMA/SMK/MA non aktif di wilayah Jawa Timur, dimana 98 sekolah ada di Malang. Artinya sekolah tersebut masuk data PDSS, namun belum terisi data hingga saat ini. Untuk itu, diharapkan para kepala sekolah segera menginput PDSS, sebab batas akhirnya hingga Sabtu (10/2/2018). (rhd/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas