Pendidikan

UMM Siap Adakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Semester Ini

Diterbitkan

-

Memontum Kota Malang – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sigap menyikapi peraturan terbaru dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tentang Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Kampus Putih telah menyiapkan skema pembelajaran baru untuk semester ganjil mendatang yang meliputi pelaksanaan pembelajaran secara daring-luring untuk para mahasiswa angkatan tahun 2020.

Kepala Lembaga Informasi dan Komunikasi (Infokom), Ir Suyatno MSi, mengatakan bahwa pelaksanaan PTMT ini dilakukan bagi para mahasiswa semester tiga yang sudah ada di Malang. “Sementara bagi mereka yang berada di luar Malang dan terhalang untuk pergi ke kampus, akan tetap mengikuti pembelajaran secara online. Ini merupakan salah satu upaya kami untuk membatasi kuota mahasiswa yang datang ke kampus. Selain itu, kami juga akan menentukan kuota maksimal untuk masing-masing kelas offline yang nantinya dilaksanakan,” ungkapnya, Sabtu (25/09/2021).

Untuk mendukung skema baru, dosen Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) tersebut mengatakan bahwa Infokom telah memfasilitasi para dosen dan mahasiswa dengan platform Learning Management System (LMS). Pembelajaran PTMT ini akan dibagi menjadi dua tipe yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pembelajaran langsung secara offline akan dilakukan di kampus dan secara online akan dilakukan dengan batuan zoom maupun google meet.

baca juga:

Advertisement

“Sementara platform LMS berfungsi untuk pembelajaran tidak langsung seperti pemberian tugas, ujian, dan presensi mahasiswa. Terbaru, kami juga mengembangkan fitur baru yakni presensi untuk dosen dan durasi waktu mengajar ketika menggunakan LMS,” kata dosen asal Rembang tersebut.

Sementara itu, Wakil Rektor I UMM, Prof Dr Syamsul Arifin MSi, mengatakan bahwa skema ini akan dilakukan secara bertahap dengan tetap memantau perkembangan

Covid-19 di Malang.

Selain itu, dalam pelaksanaan program PTMT kampus, UMM akan memberlakukan syarat yang ketat seperti surat izin dari orang tua, sertifikat vaksin tahap kedua, dan beberapa lainnya. 

“Saat ini, kita prioritaskan angkatan 2020 dulu. Jika nanti hasilnya bagus dan perkembangan Covid-19 semakin turun, kami mungkin bisa melanjutkan skema tersebut ke angkatan 2021 setelah Ujian Tengah Semester (UTS),” ujar Syamsul.

Advertisement

Syamsul mengatakan bahwa protokol kesehatan sangat diutamakan dalam pelaksanaan PTMT terkait. Terutama keterjagaan jarak antar masing-masing mahasiswa. “Pelaksanaan program ini akan berjalan secara fleksibel. Jadi semua komponen harus siap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi serta mendukung terlaksananya program ini. Kami tentu berharap PTMT ini dapat dijalankan dengan lancar dan pandemi ini dapat segera berakhir sehingga kita dapat beraktivitas secara normal kembali,” paparnya. (mus/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas