Blitar
Unit Kendaraan Damkar Minim dan Tua, Ini Kata Kepala Unit Damkar Kabupaten Blitar
Memontum Blitar – Minimnya unit mobil PMK di wilayah Kabupaten Blitar, menjadi perhatian tersendiri unit Damkar (pemadam kebakaran). Maklum, untuk melayani 22 kecamatan atau 248 desa dan kelurahan di Kabupaten Blitar, unit yang dimiliki hanya tiga. Itu pun, dua mobil pemadam dan satu mobil rescue.
Kepala Unit Damkar Kabupaten Blitar, Andi Putra Sagita, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa jumlah armada yang minim sangat menyulitkan petugas dalam menjangkau wilayah yang jauh. Karena, idealnya setiap kecamatan, itu terdapat mobil pemadam kebakaran.
“Kalau idealnya, memang satu kecamatan satu mobil Damkar. Kalau tidak, bisa dipetakan menjadi empat wilayah. Timur berapa kecamatan, Selatan berapa dan seterusnya. Minimal ada empat pos,” kata Andi Putra Sagita, Jumat (16/09/2022) tadi.
Lebih lanjut Andi menyampaikan, akibat kurangnya armada, berimbas pada efisiensi waktu. Apalagi, jika lokasi kejadian jauh dari pusat kota. Sebab, dua mobil pemadam ditempatkan markas Damkar yang ada di pusat kota. Sehingga, petugas butuh waktu puluhan menit untuk sampai di lokasi kejadian.
Baca juga :
- Pemkab Banyuwangi Raih Penghargaan Penyelenggaraan Air Minum Aman dari Menteri PUPR
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
- Pj Bupati Teguh Buka Gelaran Seminar Kebangsaan di Jombang Fest 2024
- Pj Wali Kota Malang Terima Kunjungan Studi Lapangan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Kemendagri
- Antisipasi Sengketa Aset, BKAD Sebut Perlunya Kesadaran dan Pelibatan Masyarakat
“Beberapa lokasi yang cukup jauh, itu tetap dijangkau. Seperti Kecamatan Udanawu, Wonotirto, Panggungrejo, Wates, hingga Binangun,” jelasnya.
Andi menambahkan, selain kekurangan armada, masalah yang juga dihadapi yakni usia unit kendaraan. Karena, satu mobil sudah ada sejak 2003, sementara satunya lagi tahun 2013. Meski begitu, dirinya tetap memaksimalkan penggunaannya, sambil menunggu realisasi pengadaan.
“Sebetulnya, memang sudah tua kondisi mobilnya. Tapi ya bagaimana lagi. Kami punya itu, ya sudah dimaksimalkan,” imbuhnya.
Andi mengaku, terkait kondisi ini, sebenarnya pihaknya sudah berulang kali mengajukan pengadaan kepada pimpinan pemerintah daerah. Namun, sementara belum juga membuahkan hasil. (jar/sit)