Blitar
Upacara Budaya dan Kirab Gunungan Lima Ramaikan Grebek Pancasila di Kota Blitar
Memontum Blitar – Pemerintah Kota Blitar menggelar rangkaian kegiatan Grebek Pancasila, untuk memperingati Hari Lahir Pancasila. Acara puncak Grebeg Pancasila sendiri, dimulai dengan Upacara Budaya di Alun-alun Kota Blitar, Rabu (01/06/2022) tadi.
Upacara budaya tersebut, di mulai pukul 08.00, dengan diawali pagelaran tari bertema ‘Kekuatan Pancasila Membangun Peradaban Bangsa’. Dalam kesempatan itu, peserta upacara nampak menggenakan pakaian adat yang melambangkan kebhinekaan Indonesia.
Usai upacara budaya, dilanjutkan dengan kirab lambang negara Pancasila dan teks Pancasila. Kemudian, disusul dengan kirab Gunungan Lima dari Alun-alun menuju area Makam Bung Karno.
Wali Kota Blitar, Santoso, dalam sambutannya mengatakan bahwa semangat persatuan dan kesatuan yang tertuang dalam Pancasila, penting dijadikan acuan untuk bangkit dari keterpurukan, setelah bangsa Indonesia diterpa pandemi Covid-19. “Kita harus senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan. Karena ini menjadi semangat bagi kita semua untuk bangkit bersama dari pandemi Covid-19. Hal ini juga sejalan dengan Sila ketiga dari Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia,” kata Santoso.
Baca juga:
- Hadiri Rembug Warga Bakalan, Paslon Abadi dari Nomor Urut 3 Kota Malang Dapat Dukungan Pemenangan
- Transformasi Layanan Kesehatan Primer, Dinkes Kabupaten Malang Kick Off ILP di Pendopo Agung
- Lima Daerah di Jatim Masuk Nominasi Award Peduli Ketahanan Pangan 2024
- Blusukan di Kelurahan Kampung Dalem, Ini yang Disampaikan Calon Wali Kota Bunda Fey
- Respon Program Pemberdayaan Masyarakat di Kota Kediri, Ini Penjelasan Ketua Fraksi PAN DPRD
Wali Kota Santoso menambahkan, bahwa nilai-nilai luhur Pancasila, harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Pancasila harus terus menjadi nilai-nilai yang hidup dalam kebijakan dan keputusan pemerintah kota Blitar,” paparnya.
Rangkaian kegiatan Grebeg Pancasila, ditutup dengan kenduri Pancasila di area Makam Bung Karno. Bahkan masyarakat Kota Blitar, dapat bersama-sama menikmati gunungan tumpeng yang menjadi sibul sebagai rasa bersyukur kepada Allah SWT. (jar/sit)