Kabupaten Malang
Wabup Malang Pimpin Rakor bersama PUSDA Malang untuk Siasati Kekeringan Daerah Irigasi
Memontum Malang – Wakil Bupati Malang, H Didik Gatot Subroto, menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Alam (PUSDA) Kabupaten Malang, yang dihadiri langsung Kepala Dinas PUSDA, Avicenna, bersama sejumlah kepala bidang (Kabid), Kamis (09/09) tadi. Langkah koordinasi ini dilakukan, untuk mensiasati masalah kekeringan di daerah irigasi (DI) yang salah satunya terkonsentrasi untuk baku sawah di Kecamatan Pakisaji dan Kecamatan Kepanjen. Dalam koordinasi yang berlangsung gayeng itu, dihasilkan beberapa poin penting dalam mengatasi dan mengantisipasi masalah kekeringan. Diantaranya, akan dilanjutkan dengan penindasan lapangan serta beberapa alternatif solusi lain.
“Dari Rakor ini, beberapa poin penting yang akan ditindak lanjuti adalah akan diadakan pengerukan sedimentasi atau wallet. Mulai di kantong lumpur, depan gorong-gorong buntu, yang nantinya akan dikoordinasikan dengan PUSDA Provinsi Jatim. Sengaja dalam pelaksanaan melibatkan provinsi, karena daerah irigasi tersebut berada di wilayah Kota Malang yaitu di Betek. Alasan mengapa juga melibatkan beberapa pihak, karena PUSDA Kabupaten Malang, belum memiliki alat long arm yang diperlukan untuk mengatasi kondisi di lapangan,” terang Wabup Didik Gatot Subroto.
Baca Juga:
- Kick Off Integrasi Layanan Primer Dimulai, Ini Fokus dan Sasaran Menurut Kadinkes Kabupaten Malang
- Plt Bupati Malang bersama Kemenkes Launching Integrasi Layanan Primer untuk 39 Puskesmas
- Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi
Selain langkah-langkah itu, tambah pria yang juga Ketua DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Malang ini, juga akan dibuat tiga manhole di atas gorong-gorong di daerah Betek. Tujuannya, untuk melancarkan penggalian sedimentasi di gorong-gorong yang panjang. Sehingga, tidak menyulitkan ketika dilakukan pengerukan secara terus-menerus.
“Selanjutnya, juga akan diadakan suplesi Dam daerah Kecamatan Pakisaji yang mengalami kekeringan dari DI sekitar. Alternatifnya, yaitu DI Metro Hilir dan Metro Hulu serta DI Mergan. Tapi akan dilakukan dahulu survey dan identifikasi di DI yang akan diambil untuk suplesi ke daerah yang kekeringan,” tambah mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang ini.
Sekali lagi, terang Didik Gatot Subroto, akan dilakukan koordinasi antara PUSDA Provinsi dengan Kota Malang, berkaitan penanganan galian sedimentasi di wilayah kota. Karena saluran drainase sekitar wilayah Betek, alirannya ke saluran Kadalpang, yang berada di Betek.
Kepala Dinas PUSDA Kabupaten Malang, Avicenna, dalam kesempatan itu mengaku siap menjalankan hasil Rakor. Sehingga, langkah antisipasi kekeringan untuk wilayah Pakisaji dan Kepanjen, bisa teratasi dan lancar.
“Hasil Rakor ini aknan langsung dilakukan tindak lanjut. Sehingga, kekurangan air bisa teratasi,” ujarnya.
Sekedar diketahui, khusus Pakisaji ada baku sawah sekitar 1.473 hektare, dengan tanaman padi dan tebu sebagai dominan. Khusus tebu ada sekitar 560 tanaman. Sedangkan Kepanjen memiliki baku sawah sekitar 2.152 hektare dengan tanaman tebu 931. (sit)