Mojokerto

Wakili Danramil, Bati Tuud Koramil 0815/06 Kemlagi Hadiri Konferensi AKD dan Penyuluhan Penyakit Difteri

Diterbitkan

-

Wakili Danramil, Bati Tuud Koramil 081506 Kemlagi Hadiri Konferensi AKD dan Penyuluhan Penyakit Difteri

Memontum Mojokerto – Forum Pimpinan Kecamatan Kemlagi terdiri dari Camat Tri Cahyo Harianto, S.Sos, Kapolsek AKP Subyanto, SH dan Danramil 0815/06 Kemlagi Kodim 0815 Mojokerto Kapten Inf Eko Wahyudi yang diwakili Bati Tuud Pelda Ahmad Jainuri menghadiri rapat koordinasi Asosiasi Kepala Desa (AKD) se-Kecamatan Kemlagi dan penyuluhan difteri.

Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Mojopilang Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto dibuka Camat Kemlagi Tri Cahyo Harianto, S. Sos dan dihadiri sekitar 24 orang, Ka UPT Puskesmas Kemlagi dr. Wiwik Kusnul Latifah, Ketua AKD Kecamatan Kemlagi Agus Suprayitno, SE., para Kades se-Kecamatan Kemlagi, Babinsa Mojopilang Koptu Maryono, dan staf UPT Puskesmas Kemlagi.

Camat Tri Cahyo Harianto, S. Sos menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih atas kedatangan undangan Rakor AKD di wilayah Kecamatan Kemlagi. Camat juga menyinggung dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang harus dikelola sesuai standard dan aturan serta dipertangungjawabkan.

Berikutnya penyuluhan difteri oleh Kepala UPT Puskesmas Kemlagi dr. Wiwik Kusnul Latifah, yang menyampaikan, Difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat mempengaruhi kulit. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheri, masa inkubasi penyakit ini sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari. “Difteri sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa,” ungkapnya.

Advertisement

Gejala-gejala dari penyakit ini, lanjutnya, diantaranya terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu (pseudomembrant) yang menutupi tenggorokan dan amandel, demam dan menggigil, sakit tenggorokan dan suara serak, sulit bernapas atau napas yang cepat, pembengkakan kelenjar limfe pada leher, lemas dan lelah.

“Upaya pencegahan paling efektif untuk penyakit ini adalah dengan vaksin DTP (difteri, tetanus, dan pertusis atau batuk rejan,” bebernya. (gan/ono)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas