Kota Malang
Wali Kota Malang Minta Antara Sedekah dan Kurban Tak Disamakan
Diterbitkan
1 minggu yang lalu||

Memontum Kota Malang – Saran Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang, terkait hewan kurban yang sementara bisa diganti dengan bersedekah akibat merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK), menuai respon Wali Kota Malang, Sutiaji. Menanggapi hal itu, Wali Kota menyampaikan bahwa kurban tetap tidak bisa digantikan dengan sedekah.
“Yang namanya kurban, itu harus hewan. Jadi, tidak bisa kalau mau digantikan dengan bersedekah,” ucap Sutiaji, Sabtu (18/06/2022) tadi.
Disampaikannya, karena menurut dalam syariat islam, ibadah kurban itu berbeda dengan amalan bersedekah. Karenanya, selanjutnya hal ini akan dikoordinasikan terkait dengan pelaksanaan kurban tahun ini.
Baca juga :
- Pusat Populasi Sapi di Kota Batu Diserang PMK, 1500 Ekor Dilaporkan Suspek dan 160 Mati
- Nestapa Pemilik Pemukiman di Kawasan Rencana Sterilisasi Jalur Kereta Api Kota Malang
- Disdikbud Kota Malang Keluarkan SE Libur Sekolah Tetap Taat Prokes
- Imbas Wabah PMK, Penjual Hewan Kurban Kota Malang Menjerit
- Andreas Hadinugraha Pimpin Pemuda Katolik Kabupaten Situbondo
“Nanti Senin (20/06/2022), insyaallah kita kumpulkan semua untuk melakukan kordinasi dengan pihak-pihak terkait. Mulai dari MUI, DMI, NU dan Muhammadiyah. Mudah-mudahan itu menjadi penguatan bagi kita semua,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan agar masjid yang ada di Kota Malang, tetap melakukan penyembelihan hewan kurban dan jangan sampai ada penolakan. Untuk itu, dirinya meminta agar masyarakat tidak merasa cemas dan khawatir dengan adanya wabah PMK ini.
“Salah satu masjid di Kota Malang, kemarin ada yang menyampaikan tidak menerima hewan kurban. Tapi saya sampaikan, jangan ada kecemasan, karena masjid itu untuk menghimpun sodaqoh dan beramal,” imbuhnya. (hms/rsy/sit)