Pemerintahan
Wali Kota Sutiaji Dorong Ketahanan Pangan juga Jangkau Keamanan Pangan
Memontum Kota Malang – Rangkaian kegiatan Pekan Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, dibuka Senin (22/03) ini.
Kegiatan dengan menghadirkan kurang lebih 50 peserta itu, juga dihadiri oleh Wali Kota Malang, Sutiaji.
Di sela-sela kegiatan, Wali Kota Sutiaji, menyampaikan bahwa program urban farming yang dijalankan Dispangtan ini tidak hanya untuk ketahanan pangan. Namun, juga menyasar pada keamanan pangan.
“Urban Farming ini kan menanam di lahan sendiri. Bukan hanya untuk penguatan ketahanan pangan saja, tapi keamanan. Karena jelas organik, biasanya tidak pakai pestisida, dan adanya pengawasan yang kuat,” ungkapnya.
Baca juga: Kota Malang Raih Penghargaan Sangat Baik Tahun 2020 dari KemenPANRB
Sehingga, harap Wali Kota, sayuran yang ditanam melalui urban farming nutrisinya terjaga. “Kalau begitu kan keamanan makanan juga turut terwujud,” tambahnya.
Tidak hanya itu, keamanan pangan juga diharapkan Sutiaji ditekankan Dispangtan melalui kolaborasi dan kerjasama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) maupun Dinas Kesehatan (Dinkes).
“Kerjasama dengan Dikbud, kita bisa memantau bagaimana makanan yang tersaji di kantin sekolah atau pedagang di sekitaran sekolah,” jelas Sutiaji.
Karena menurutnya, saat ini banyak zat pewarna yang terkadang tidak sesuai dengan aturan atau Standart Operasional Prosedur (SOP) kesehatan.
Baca juga: Respon Arahan Gubernur Khofifah, Wali Kota Sutiaji Kuatkan UMKM Melalui E-Commerce
Merespon hal tersebut, Kepala Dispangtan Kota Malang, Ade Herawanto, menyatakan bahwa agenda hari ini merupakan kolaborasi mewujudkan ketahanan pangan yang turut mendorong keamanan pangan di Kota Malang.
“Kita adakan Focus Group Discussion (FGD) betsama tokoh masyarakat maupun komunitas, ada dari instansi juga, ini pentahelix. Kita ajak rembuk bersama untuk penguatan ketahanan pangan di Kota Malang,” terang Ade.
Baginya, Dispangtan tidak dapat berdiri sendiri dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kota Malang. Sehingga pihaknya mulai action dan tak memusingkan menunggu anggaran turun.
“Yang penting kita action, kalau nunggu anggaran terus tidak akan mulai. Jadi diawali seperti ini dulu, FGD, lalu ada pembekalan. Kami juga beri bantuan yang stimultan,” tuturnya. (hms/mus/sit)