Kota Malang
Wali Kota Sutiaji Groundbreaking Revitalisasi Alun-Alun Tugu Kota Malang
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama Ketua TP PKK Kota Malang dan para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, melakukan peletakan batu pertama revitalisasi di Alun-Alun Tugu Kota Malang, Jumat (16/06/2023) tadi. Prosesi groundbreaking tersebut, dilakukan sebelum melakukan gowes dan sambang kelurahan
Wali Kota Malang, Sutiaji, menyampaikan jika revitalisasi tersebut dilakukan guna untuk meningkatkan fungsionalitas dan daya tarik Kota Malang. Tentu dalam pembangunan tersebut, menurutnya juga didasarkan pada keyakinan dan ridho Allah SWT serta manfaatnya bagi kebaikan masyarakat.
“Harapannya di sini tidak hanya berfungsi sebagai taman, melainkan juga menjadi pusat permainan dan daya tarik bagi masyarakat Kota Malang. Selain itu juga agar masyarakat semakin mengenal, bahwa Kota Malang memiliki Alun-Alun selain Alun-Alun Merdeka yang telah lama menjadi tujuan wisata,” ujarnya.
Selain itu, dalam pembangunan Alun-Alun tersebut, nantinya juga akan melibatkan aspek kesejarahan. Karena dengan kesejarahan tersebut, pengunjung dapat memahami perkembangan kota Malang sejak berdirinya hingga saat ini.
“Jadi nanti juga mencakup E-Perpustakaan, yang akan menyajikan informasi mengenai kesejarahan. Penataan ini tentu akan memperkuat konektivitas antara Alun-Alun dengan pusat perkantoran dan memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Malang,” katanya.
Baca juga :
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, M Noer Rahman, mengatakan jika peletakan batu pertama tersebut dilakukan sebagau penanda memulai kegiatan, sebagaimana dari prosesi hasil lelang.
“Sudah terlelang, sudah diangkat keputusan pemenangnya dan sudah berkontrak kepada penyedianya. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) nya per (12/06/2023), dan insyaallah minggu ini kita memulai kegiatan revitalisasinya,” ucap Rahman.
Kemudian, revitalisasi yang dilakukan meliputi normalisasi saluran, ditambah luasan khusus untuk pedestarian, jogging track, kemudian penggantian pagar, serta dengan pembongkaran pagar. Itu membutuhkan anggaran sekitar Rp 5 miliar. Sesuai dengan kontrak, pelaksanaannya pun akan dikerjakan selama 120 hari, atau sekitar empat bulan.
“Hasil dari prosesi tender kemarin penawaran sekitar Rp 5 miliar koma berapa gitu. Dalam pengerjaannya pun nanti tidak sampai menutup jalan raya. Cuma butuh koordinasi dengan pihak lalu lintas dan dengan dishub kemarin sudah rapatkan untuk peraturan lalu lintasnya. Sehingga tidak mengganggu pengguna jalan yang lain,” imbuh Rahman. (hms/rsy/sit)