Kota Malang

Walikota Malang Buktikan Janji Benahi Jalan Berlubang Awal Ramadan

Diterbitkan

-

Penutupan lubang dan evaluasi spesifikasi material. (ist)

Memontum Kota Malang—–Menepati janji yang pernah diucapkan bahwa pada Ramadan dan Lebaran nanti sudah tidak ada lagi jalan berlubang. Melalui akun Twitter pribadinya @sutiaji1964, Walikota Malang Sutiaji menuliskan perbaikan jalan dimulai Senin (6/5/2019), perbaikan dilakukan secara bertahap di 70 titik. “Insya Allah mulai 6 Mei perbaikan beberapa ruas jalan akan dimulai. Ada sekitar 70 ruas jalan yang akan dilakukan perbaikan secara bertahan,” tulisnya.

Sutiaji melanjutkan, perbaikan jalan akan dilakukan mulai pukul 22.00 WIB di jalan Ir Rais. Kegiatan perbaikan akan dimulai dengan penutupan lubang terlebih dahulu, untuk selanjutnya dilakukan evaluasi apakah material pengerjaan sesuai spesifikasi. Jika sesuai, maka akan dilakukan pengaspalan secara keseluruhan. “Proses evaluasi hasil penutupan lubang dilakukan dengan uji lab, sehingga butuh waktu kurang lebih 14 hari,” lanjut tulisannya.

Ditemui langsung, Sutiaji menjelaskan, pembenahan jalan berlubang dilaksanakan pekan ini usai menunggu Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). Berdasarkan informasi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang diterima Sutiaji, DPUPR gagal mengerjakan sejumlah paket lelang 2018. “Yang 18 paket lelang gagal tahun lalu, tentunya dipakai di 2019 PAK. Jika 18 paket itu berhasil, saya kira akan lain ceritanya,” jelas Sutiaji.

Perbaikan/pengembangan jalan yang rusak. (ist)

Perbaikan/pengembangan jalan yang rusak. (ist)

Sutiaji juga menegaskan, jika pembenahan jalan yang dilakukan tersebut bukan dikarenakan protes yang dilayangkan warga. Tetapi, perbaikan jalan itu menjadi bentuk kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang untuk menjamin kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. “Pembenahan jalan bukan karena protes warga. Ini bentuk kewajiban Pemerintah Kota Malang,” tegas politisi Demokrat itu.

Dijelaskannya, upaya membenahi jalan berlubang mengalami keterlambatan, lantaran anggaran yang dikeluarkan tidak bisa serta merta, termasuk memanfaatkan anggaran program CSR dari pihak luar. Melainkan harus mengikuti prosedur yang telah dibuat. “Masyarakat harus paham jika uang yang digunakan itu bukan ambil dari brankas, tapi ada mekanisme yang harus dilalui. Di sisi lain, pembenahan jalan berlubang tidak bisa serta merta. Kalaupun bisa, maka Detail Engineering Desain (DED) dari jalan tersebut harus diubah,” beber pria nomor satu Kota Malang ini.

Advertisement

Berkaca dari pengalaman sebelumnya, Sutiaji menyampaikan jika Pemkot Malang akan menyiapkan beberapa skema khusus. Salah satunya, dana swakelola seperti yang diterapkan Kota Surabaya. Sehingga, proses penggunaan dana bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan. “Model dana swakelola jadi perhatian untuk antisipasi pada 2020 mendatang,” tandasnya.

Sebagai tahap awal, beberapa titik kerusakan parah menjadi prioritas pengerjaan perbaikan jalan (rehabilitasi/pengembangan jalan) secara bertahap, di antaranya jalan Ir. Rais, Kahuripan, Mayjen Panjaitan, Zaenal Zakse, Muharto, Kebalen Wetan, Aris Munandar, Untung Suropati Utara, Untung Suropati Selatan, Ade Irma Suryani, Pasar Besar, KH. Ahmad Dahlan, Bunga Cengkeh, Kalpataru, S. Supriadi, dan WR. Supratman. (adn/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas