Kota Malang

Walikota Sutiaji Kunjungi Balita Penderita Meningokel

Diterbitkan

-

Arsa saat digendong ibunya, saat dikunjungi Walikota Malang Sutiaji dan oleh Kepala Dinkes Kota Malang, Supranoto

Memontum Kota Malang – Walikota Malang, Sutiaji mengunjungi seorang balita warga Gasek, Karangbesuki Kecamatan Sukun Kota Malang yang tengah menderita penyakit langka Meningokel. Adapun kunjungan Sutiaji tersebut untuk memastikan bahwa balita mungil bernama Arsa Adi Pratama ini mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Sutiaji mengatakan, pihaknya akan segera menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, agar Arsa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat. Sementara menurutnya, salah satu faktor yang menyebabkan Arsa masih belum mendapatkan tindakan adalah faktor usia dan berat badan.

“Itu nanti akan kita kawal terus, kenapa belum ada tindakan, yang pertama karena berat badan yang belum memungkinkan, dan kedua karena faktor usia. Saya juga akan minta Kadinkes untuk segera berkoordinasi dengan pihak RSSA,” ujar Sutiaji.

Pasalnya, masih menurut Sutiaji yang saat itu didampingi oleh Kepala Dinkes Kota Malang, Supranoto, jika tidak segera ditangani, yang dikhawatirkan benjolan yang ada di antara kedua pelipis Arsa akan semakin membesar seiring bertambahnya usia.

Advertisement

“Makanya itu, kami juga berencana untuk bersurat ke Gubernur, jadi walaupun RSSA bukan berada di wilayah kerja kita (Pemkot Malang) kita berupaya untuk hal itu. Karena kasian juga, kalau nunggu umur. Semakin hari itu semakin besar. Dan katanya kalau kambuh jadi merah dan Arsa nya menangis,” imbuh Sutiaji.

Di sisi lain, Sutiaji juga mengimbau kepada ibu-ibu yang sedang hamil agar tetap menjaga kondisi kesehatan dan asupan gizi yang harus berimbang. Sebab, menurutnya hal itu juga berpengaruh pada tumbuh kembang sang anak baik ketika masih berada dalam kandungan, atau setelah lahir.

“Kalau angkanya saya belum tau pasti, makanya disini kan pengawalannya kami juga dibantu oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Germas (Gerakan Masyarakat Sehat). Yang terus mensosialisasi kan terkait asupan gizi berimbang serta sterilisasi makanan kepada ibu hamil. Tidak kalah penting juga mensosialisasikan gemar periksa nantinya,” jelas Sutiaji.

Sementara itu, kepada awak media, ibu Arsa, Wiwin mengatakan, benjolan tersebut sudah muncul sejak Arsa dilahirkan. Yang kemudian terus membesar seiring bertambahnya usia Arsa. Meskipun demikian, Arsa sudah menjalani beberapa kali pemeriksaan di Rumah Sakit.

Advertisement

“Kalau dari hamil tidak ada gangguan atau gejala apa-apa, ketahuan waktu dia (Arsa) lahir. Saat itu pun ukurannya kecil, sekitar 1 cm. Beberapa kali sudah diperiksa, tapi umurnya harus 10 bulan dan beratnya harus 10 kg baru bisa ditangani. Kalau sekarang beratnya masih 9,1 kg,” pungkasnya. (iki/yan)

 

Advertisement
Lewat ke baris perkakas