Pasuruan

Waspada Rekam Jejak Digital di Internet, Kemenkominfo Gelar Webinar Literasi Digital bersama Pelajar Pasuruan

Diterbitkan

-

Memontum Pasuruan – Pengguna digital banyak yang tidak menyadari, aktivitas di internet akan meninggalkan rekam jejak digital (digital footprint). Aktivitas googling, posting dan komentar di media sosial, mengunjungi laman situs, bahkan mengakses hiburan dan belanja, semuanya bakal meninggalkan jejak digital. Jaga rekam jejak digital anda selalu positif, agar tidak merugikan orang lain dan diri sendiri.

Untuk memberikan pemahaman terkait rekam jejak digital di internet, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Timur, akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Pasuruan, Rabu (08/05/2024) besok pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Mengusung tema ‘Waspada Rekam Jejak Digital di Internet’, diskusi virtual yang akan diikuti secara nonton bareng (Nobar) oleh siswa dan tenaga pendidik itu rencananya menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Manajer Marketing Compass Publishing Indonesia, Femikhirana, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Syafi’i, key opinion leader penyanyi, Inta Oceania dan Anissa Rilia, selaku moderator.

“Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftaranpasuruan0805. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet sebesar Rp 1 juta, untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya, Selasa (07/05/2024) tadi.

Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, dunia digital memiliki jangkauan yang luas, tidak terbatas ruang dan waktu serta mudah diterima dan dibagikan. Jika dahulu kita mengenal jejak batu tulis dan hanya ada di satu tempat, jejak digital bisa diakses banyak orang dalam waktu singkat.

Advertisement

“Kita masih sering menemukan dan masih banyak orang meninggalkan komentar kasar dan informasi hoaks di dunia digital yang berujung pada masalah hukum. Masih banyak pula masyarakat yang belum memahami pentingnya kerahasiaan data, seperti data KTP dan data keuangan, asal dimasukkan dalam aplikasi yang berujung pada kasus penipuan,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.

Kemenkominfo menambahkan, jejak digital yang berisi informasi data pribadi sangat rawan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. “Data-data tersebut dapat berakibat pada berbagai aspek yang akhirnya berimplikasi pada hubungan personal hingga ke ranah hukum. Jangan sampai kita mengalami hal tersebut,” tegasnya.

Baca juga :

Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Pasuruan ini, merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemenkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Hingga akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. “Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan akhir 2024,” tambah Kemenkominfo.

Advertisement

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

“Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman,” tutur Kemenkominfo.

Kecakapan digital warga masyarakat menjadi penting, karena menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Hasil survei APJII juga menyebutkan, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 berada pada angka 79,5 persen. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, ada peningkatan 1,4 persen. Terhitung sejak 2018, penetrasi internet Indonesia mencapai 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemenkominfo.

Advertisement

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (hms/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Lewat ke baris perkakas