Kota Malang
Wilayah Kota Malang Krisis Air Bersih hingga Jadi Sorotan Dewan, Ini Alasan Dirut Perumda Tugu Tirta
Memontum Kota Malang – Layanan air bersih dari Perumda Tugu Tirta Kota Malang, selama sepekan terakhir menjadi sorotan serius. Bahkan, dalam rapat paripurna mengenai pembahasan rancangan perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas dan Plafon Anggaran Sasaran (PPAS) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang Tahun Anggaran 2022, realita ini juga disampaikan anggota dewan. Hal itulah, yang kontan juga menjadi perhatian Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko.
Menurutnya, meski masalah itu sudah terselesaikan, namun harus ada antisipasi dan solusi cepat. “Memang, beberapa hari ini terkait dengan PDAM terjadi masalah,” kata Bung Edi-sapaan Wawali Kota Malang, Jumat (12/08/2022) tadi.
Untuk pencegahannya, lanjut Bung Edi, harus ada pengaturan serta kerja sama dengan wilayah setempat, terkait dengan jalan yang dipakai pipa PDAM. Jadi, untuk gate valve (pintu air) harus ditata, agar tidak terkena kendaraan berat.
“Gate valvenya harus ditata. Kemudian, tata kelola kendaraan yang melalui jalan-jalan yang ada pipa airnya, itu harus ada kerja sama. Lalu, penguatan di pipa yang dilintasi kendaraan berat, juga harus diperhatikan,” jelas Wawali.
Untuk saat ini, tambahnya, yang terpenting yakni ketersediaan air di masyarakat harus tercukupi. Karena, jika air bisa tercukupi, maka jalur dan jaringan pipa bisa diperbaharui.
Baca juga :
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- Pemkab Jember Hentikan Sementara Penyaluran Bansos, Hibah dan Honor Guru Ngaji
- Besok, 32 Ribu Peserta Bakal Ikuti Tes SKD CPNS di Kota Malang
“Kalau ketersediaan air belum cukup, kemudian kita kelola dari sistem perpipaannya, nanti kerjanya berulang-ulang. Prinsipnya, kalau airnya cukup, baru jalur dan jaringan pipanya harus diperbaharui,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Perumda Tugu Tirta Kota Malang, M Nor Muhlas, menyebutkan bahwa perbaikan pipa sebenarnya telah selesai dilakukan beberapa waktu lalu. Namun, pihaknya belum bisa memastikan untuk pengaliran air telah normal. Sebab, masih ada kendala, sehingga pengaliran air belum maksimal.
“Perbaikan pipa sudah rampung sejak kemarin. Kalau air belum maksimal, itu karena ada debit yang berkurang dari tandon simpang,” ujar Muhlas.
Pihaknya meminta, agar masyarakat bisa bersabar. Sebab, pengaliran air dilakukan secara bertahap, hingga nantinya kembali normal. Untuk persoalan debit air yang tiba-tiba berkurang, dirinya mengaku akan komunikasi dengan pihak Kabupaten Malang.
“Biasanya, air mengalir 100 liter perdetik. Namun, akhir-akhir ini hanya mengalir sekitar 53 liter perdetik. Karenanya, ini mau kami bahas dahulu,” katanya.
Untuk saat ini, tambahnya, PDAM Kota Malang masih mencari opsi lain untuk mengatasi peristiwa tersebut. Salah satunya, seperti menyediakan pasokan air di Sawojajar. Namun, itu masih mengandung besi dan harus di filterisasi agar sesuai standar. (rsy/sit)