Kota Malang

Yuk Dukung Ulfatu Mahmuda, Delegasi Indonesia di Ajang Lingkungan Internasional

Diterbitkan

-

Ulfatu Mahmuda (kanan) didampingi Bambang Irianto, saat memaparkan Kampung 3G kepada para tamu. (rhd)

*Angkat Kampung 3G ke Global Youth Video Competition 2018 on Climate Change

Memontum Kota Malang——-Sebagai civitas akademika, Ulfatu Mahmuda, mahasiswi semester 5 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB), merasa tertantang untuk mengangkat kesuksesan Kampung Go Green Glintung (3G) ke level internasional. Yakni dalam lomba Global Youth Video Competition 2018 on Climate Change, yang diadakan oleh UNFCCC Secretariat and The UNDP-GEF Small Grants Programme, dan Green and Climate Friendly Jobs.

Ulfa menjadi satu-satunya delegasi dari Indonesia, yang lolos dalam 40 finalis berdasarkan subtema dari 26 negara, yang diikuti lebih dari 300 peserta seleksi dari berbagai negara di dunia. Lomba ini untuk mengukur sejauh mana kepedulian warga negara, khususnya terhadap permasalahan perubahan iklim (Climate Changehange) yang terjadi di dunia, dengan mengangkat berbagai ide dan solusi yang bisa diadopsi di negara lainnya. Kemudian ide dan solusi tersebut dikemas dalam video sebagai kampanye lingkungan.

“Lomba ini bisa diikuti oleh masyarakat kalangan umum dengan batasan usia 18-30 tahun. Batas pengiriman terakhir 30 Agustus, dan Alhamdulillah saat diumumkan pada 12 Oktober kemarin, saya lolos sebagai finalis perwakilan satu-satunya dari Indonesia. Untuk itu, saya mohon dukungan dari masyarakat Indonesia untuk meng-like dan menjadi viewer di link YouTube yang diunggah panitia,” mohon Ulfa untuk masyarakat Indonesia.

Advertisement
Ulfatu Mahmuda. (rhd)

Ulfatu Mahmuda. (rhd)

Menurut dara asal Nganjuk ini, raihan like dan jumlah viewer ini turut mempengaruhi penilaian dewan juri. Tentunya, peran dan kepedulian masyarakat Indonesia, khususnya civitas akademika UB dan masyarakat kota Malang, terhadap lingkungan hidup menjadi parameternya. Nantinya, pemenang vote terbanyak akan mendapat kesempatan Round-Trip Travel to 24th Session of the Conference Of the Parties (COP 24) di Katowice, Polandia, pada Desember 2018 mendatang.

“Saat ini, Indonesia berada di posisi ketiga, masih kalah dengan posisi negara Benin, negara kecil di wilayah Madagaskar. Mereka memiliki 2 delegasi yang lolos, dan saat ini menduduki 2 posisi teratas. Tentunya, posisi Indonesia belum aman, karena bisa jadi naik atau turun. Saya harap dukungan masyarakat Indonesia hingga 28 Oktober nanti, menjadi penentu akhirnya. Targetnya, minimal 1 juta viewer dan like. Hasilnya baru diumumkan pertengahan November nanti,” ungkap mahasiswi yang tinggal di Ponpes Mahasiswa Firdaus di kawasan Merjosari ini.

Ulfa mengangkat 4 poin utama dari Kampung 3G, yakni pertama Biopori as water banking movement, dimana dalam waktu 3 tahun mampu memanfaatkan 600 biopori di kampung 3G sebagai solusi mengatasi banjir; Kedua Teknologi Pycohydro, yaitu mengolah aliran sungai kecil menjadi energi listrik; Ketiga Bank Sampah, yang mampu mengurai permasalahan sampah di lingkungan tempat tinggal menjadi nilai ekonomis; dan Keempat Agriculture Practical Farming, yaitu memanfaatkan ruang kosong di tempat tinggal yang berada di tengah kota sebagai lahan pertanian.

Untuk mendukungnya, cukup menonton video link di http://bit.ly/KITASATUINDONESIA dari awal hingga akhir tanpa jeda, skip, dan speed move, kemudian like. “Systemnya, 1 view = 1 vote, jadi memperbanyak view akan menambah vote. Untuk menambah viewer, saya sarankan, setelah menonton video disarankan log out dan hapus history. Kemudian masuk lagi, tonton hingga selesai, dan like lagi. Trik itu cukup membantu 1 orang bisa menjadi lebih dari 1 viewer,” tukas Ulfa.

‘’Saya membangun kampung ini dengan kaidah-kaidah ilmiah, bahwa kampung ini didesain sebagai kampung yang ramah lingkungan, mampu beradaptasi dengan perubahan iklim, dan menjadi kebangaan warga Kota Malang. Dalam ajang internasional ini, saya berharap berbagai kalangan di tanah air, mari bantu vote video ini dan perbanyak jumlah view, untuk mengangkat Indonesia melalui sebuah kampung 3G yang mampu menjadi percontohan dunia dalam menghadapi perubahan iklim,” ajak Ir Bambang Irianto, Inisiator Kampung 3G. (rhd/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas