SEKITAR KITA
170 Penghuni Bhakti Luhur Reaktif Covid-19
Memontum Kota Malang – Usai dilantik sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), dr. Husnul Muarif mendatangi Yayasan Bhakti Luhur.
Pasalnya di yayasan yang berpenghuni kurang lebih 500 orang terdiri dari pengasuh dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) ini terindikasi adanya penyebaran Covid-19.
“Jadi memang sudah dilakukan beberapa pelacakan atau tracing disini. Dari sekitar 500 penghuni, 170 orang reaktif Covid-19. Saya datang bersama dengan pihak puskesmas, ada pak camat juga, guna mengecek kondisi disini” ujar dr. Husnul.
Dirinya mengatakan bahwa, di hari Kamis lalu ada 5 penghuni yayasan yang terserang batuk dan pilek. Sehingga langsung diadakan tracing pelacakan dengan melakukan Swab Antigen.
“Kenapa tes Swab Antigen? karena itu untuk skrining dan keputusan Menteri Kesehatan yang baru, Swab Antigen sudah bisa dilakukan untuk penegakkan diagnosa,” tambahnya.
Dengan adanya 170 penghuni yayasan yang reaktif, berbagai langkah-langkah sudah dilakukan oleh pihak yayasan. Antara lain melakukan pemisahan antara 170 penghuni yang menjalani isolasi mandiri di tempat dengan penghuni lain yang tidak terindikasi Covid-19.
“170 ini sudah dipisahkan dengan bangunan yang terlokalisir dan sudah dikondisikan supaya tidak ada lalu lintas umum disitu. Kemudian pengasuhnya sudah dibekali dengan APD dan pengetahuan protokol kesehatan. Kemudian juga sudah disupply untuk asupannya,” jelas pria yang pernah menjabat Kabid Pengendalian Dan Pemberantasan Penyakit ini.
Sehingga dia mengharapkan 10 hari kemudian ketika dilakukan Swab Antigen jumlahnya akan berkurang.
Bahkan dirinya juga memerintahkan tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Mulyorejo untuk rutin lakukan pengawasan selama masa isolasi.
“Karena ini masih lingkup wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo, kami minta mereka untuk lakukan pengawasan selama adanya isolasi. Selama 10 hari kedepan dipantau teman-teman yang ada di sini,” imbuhnya.
BACA JUGA: Antisipasi Klaster Keluarga, Enam Pasien Covid-19 Dijemput Tim Covid Hunter
Disamping itu, dokter penanggung jawab di Yayasan Bhakti Luhur, dr. Totok Subroto, mengatakan pihaknya sudah lakukan tracing dengan cepat. Dimana ketika beberapa penghuni menunjukkan gejala Covid-19, pihaknya langsung lakukan penelusuran.
“Jadi hari Minggu (28/02) kami lakukan Swab Antigen massal, lalu 170 reaktif. Kemudian 25 dari mereka kami Swab PCR, 9 keluar hasilnya positif, dan 16 belum keluar hasilnya. Tinggal sisa 145, kami meminta bantuan dan berkoordinasi dengan pemerintah. Dimana dalam hal ini adalah Dinkes, puskesmas, dan camat maupun lurah,” jelas dr. Totok.
Kesembilan penghuni yayasan itu, diungkap dr. Totok, saat ini sudah dibawa ke beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Malang. Seperti RS Panti Waluya, Sawahan RKZ, RS. Ijen Boulevard, maupun Safe House.
Yayasan Bhakti Luhur yang berlokasi di Jalan Terusan Dieng, Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun ini adalah panti asuhan khusus untuk penyandang disabilitas. (cw1/ed2)