Pendidikan
80 Persen Sekolah Lakukan Pembelajaran Tatap Muka, Bupati Jombang dan Forkopimda Gelar Monitoring
Memontum Jombang – Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab bersama Wakil Bupati Jombang, Sumrambah, serta jajaran Muspida Jombang, melakukan monitoring pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang di mulai hari ini, Selasa (06/04) tadi.
Adalah SMA Negeri 3 Jombang, yang menjadi salah satu pantauan Bupati bersama Muspida, yang diantaranya juga Kapolres Jombang dan Kepala Dinas Pendidikan.
Baca juga:
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab, dalam keterangannya menyampaikan, 80 persen sekolah di Kabupaten Jombang, sudah mulai melaksanakan pembelajaran secara tatap muka. Sementara 20 persen sekolah sisanya, masih melakukan persiapan. Sebab, guru-gurunya masih dalam proses vaksinasi.
“Alhamdulillah, 98 persen orang tua murid setuju, serta mendukung diberlakukannya sistem pembelajaran secara tatap muka melalui surat penyataan,” ujar Bupati Jombang.
Pembelajaran tatap muka dilakukan dengan sistem shift. Pemberlakuan pembelajaran secara tatap muka sudah di pertimbangkan dengan matang.
“Alhamdulillah, saat ini Kabupaten Jombang berada di zona kuning Covid-19, sehingga Pemerintah Kabupaten Jombang berani melaksanakan pembelajaran secara tatap muka ditingkat SD, SMP, SMK, SMA serta Madrasah-madrasah di Kabupaten Jombang,” ungkap Bupati Jombang.
Teknis pengawasan protokol kesehatan untuk ditingkat sekolah dilakukan oleh petugas kesehatan dari UKS di masing-masing sekolah. Adapun tahapannya adalah, pengecekan suhu badan kepada semua siswa serta guru, kemudian dicatat mulai dari nama serta suhu badannya.
“Jika suhu badan tinggi, akan di arahkan ke petugas UKS, kemudian jika memerlukan penanganan lebih serius bisa ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit,” tutur Bupati Jombang.
Setiap siswa serta guru di wajibkan membawa handsaniteser, serta minum dari rumah masing-masing. Setelah pulang sekolah siswa serta guru harus langsung pulang, tidak boleh mampir ke tempat lain.
“Kapolres juga sudah mengingatkan sehabis pulang sekolah harus terlebih dahulu ganti baju, mandi setelah itu baru bertemu keluarga. Bila nanti ada temuan cluster baru, akan ada tindakan tergantung temuannya seperti apa. Semoga kita selalu di berikan Kesehatan,” kata Bupati Jombang. (azl/ed2)