Sidoarjo
9 Orang Perangkat Desa, Lolos Uji CAT Unesa Surabaya
Memontum Sidoarjo– Sebanyak 92 orang calon perangkat, dengan menggunakan 2 unit armada bus. Mengikuti uji Computer Asisted Tes (CAT) di gedung G9 Unesa Surabaya di Jl Ketintang, Sabtu (9/12/2107) kemarin. Selain mereka dikawal 1 unit mobil patwal, proses uji tes dibagi dua gelombang. Sebelumnya, para peserta berangkat mengikuti ujian terlebih dahulu diberikan sosialisasi.
Kasi Pemerintahan Kecamatan Tanggulangin, Drs Mujianto melalui Slamet R menyatakan, ” Proses uji tes CAT di Unesa Surabaya, pada peserta calon perangkat tidak ada titipan maupun lobi-lobi dari siapapun. Dikarenakan, proses tersebut digelar secara tertutup dan steril. Itupun dalam pengawasan, 3 orang teknisi dari Unesa. Persoalan penarikan uang atau dibebankan terhadap para calon perangkat sebesar Rp 50 sampai Rp 60 juta itu tidak benar. Meskipun nantinya mereka yang lolos uji CAT dan dilantik.Tetap tidak ada biaya maupun pungutan kepada calon,” ucapnya.
Menurut catatan kami, peserta yang mengikuti tes dengan jabatan Sekretaris Desa Boro sebanyak 9 orang, Kaur Keuangan 8 orang, Kepala Urusan Perencanaan 11 orang jumlah 28 orang. Sedangkan di Desa Kludan, peserta calon perangkat dengan jabatan Sekretaris Desa sebanyak 10 orang, Kepala Dusun 11 orang, Kasi Kesra 2 orang, Kasi Pelayanan 18 orang, Kaur Perencanaan 11 orang Kasi Pemerintahan 12 orang, dan total keseluruhanya 64 orang ” terang Slamet R.
Menurutnya, Slamet R, “Nilai hasil test Unesa berbasis CAT (Computer Asisted Tes), sampai saat ini belum dikirim ke kantor kecamatan. Sebaliknya, jika sudah dikirim. Maka surat hasil test ke panitiaan, dan pantia baru membuat laporan ke PLH Kepala Desa. Setelah itu PLH tersebut mengajukan permohonan rekomendasi, untuk pelantikan perangkat yang lolos tes ke kantor kecamatan setempat selama 7 hari kerja.
Kemudian surat rekomendasi, kembali turun ke desa. Selanjutnya, pihak pemerintahan desa mengagendakan proses pelantikan,” ungkapnya.
Dijelaskan, Slamet R, “Terkait anggaran biaya test ke Unesa, dambilkan dari APBDes senilai Rp 300 ribu per-orang. Dikarenakan jumlah pesertanya, kurang dari 300 orang. Anggaran untuk armada, dan mamin biayanya dari partisipasi peserta sendiri. Dikarena kan, biaya awal penjaringan sampai pelantikan di Desa Boro dianggarkan biaya sebesar Rp 40 juta Dan di Desa Kludan sebesar Rp 42 juta itu murni diambil dari anggaran APBDes 2017,” pungkasnya.
“Teknis proses uji CAT yang mereka lakukan di Unesa Surabaya,dibagi dua gelombang. Gelombang pertama, Desa Tambak Cemandi, Betro, Kecamatan Sedati dan Desa Boro, Tanggulangin. Gelombang berikutnya, hanya Desa Kludan saja. Alasan kita berangkat bersama, dikuatirkan da keterlambatan peserta dalam mengikuti ujian tes. Alhamdulillah, dari hasil uji tes itu nilainya tertinggi sudah dapat ketahui seketika. Dan 9 orang dari dua desa yang lolos itu, akan menjadi perangkat desa sambil menunggu proses berikutnya yakni pelantikan,” tambahnya, Slamet R.
PLH Desa Boro, Arie Prabowo membenarkan, “Proses uji tes tidak ditutup-tutupi, dan dibuka secara transparan. Itupun diketahui, oleh pesertanya sendiri. Kami berharap, calon perangkat yang lulus dan tidak dapat menerima dengan legowo. Sebaliknya, pihak kecamatan mengambil langkah percepatan proses pelantikan. Setelah panitia penjaringan menyerahkan, rekomendasi kepada kecamatan. Agar kedepannya, tidak menimbulkan fitnah, ” tandasnya. (gus/yan)