Berita
HUT Kodam Brawijaya ke-71, Monumen Tugu Kadet Soewoko Jadi Lokasi Utama Pemberangkatan Peserta Napak Tilas
Memontum Lamongan – Tugu Kadet Soewoko yang berada di Desa Gumantuk, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, seakan menjadi tanda sejarah perjuangan bangsa kala merebut kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.
Bahkan, hampir saban menjelang peringatan HUT Kodam V/Brawijaya, seluruh prajurit Kodim Lamongan menjadikan monument bersejarah itu sebagai lokasi awal pemberangkatan peserta gerak jalan dalam rangkan menyambut HUT Kodam Brawijaya ke-71, tahun ini.
Demikian dikatakan Dandim 0812/Lamongan, Letkol Inf Sidik Wiyono usai melepas para peserta gerak jalan di depan Tugu Kadet Soewoko. Sabtu, (23/11/2019).
Selain itu juga, berbagai cara dilakukan untuk mengenang jasa para pahlawan pejuang di masa kemerdekaan, salah satunya menarik benang merah cerita heroik komandan perang Kadet Soewoko yang gugur semasa peperangan. Hal itu menjadi bagian sejarah perjuangan Lamongan di masa kemerdekaan.
Menurut catatan sejarah, Kadet Soewoko dilahirkan di Desa Lumbangsari, Krebet, Malang, pada tahun 1928. Kadet Soewoko adalah salah satu pahlawan kemerdekaan yang ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia saat menghadapi Agresi Militer Belanda II 1949 dan gugur di usianya yang tergolong masih sangat muda, yaitu umur 21 tahun.
Hal itu diceritakan langsung oleh Dandim Lamongan, Letkol Inf Sidik Wiyono, menurut kisahnya, sang pejuang Kadet Soewoko seusai lulus dari sekolah kadet di Malang, dia ditugaskan untuk menjadi komandan regu I seksi I pasukan tamtama Kodim Lamongan.
Dikatakan olehnya, dari monumen gugurnya Kadet Soewoko yang berada di Desa Gumantuk, Kecamatan Maduran tertera tanggal 9, bulan 3, tahun 1949, dimana pertempuran hebat antara pasukan sang kadet dengan Belanda. Di tugu itu juga bertuliskan Tugu Peringatan, Mengenang Jasa Para Pahlawan.
Selain Kadet Soewoko, kata Letkol Inf Sidik Wiyono, di tugu itu juga tertera sejumlah nama pejuang lainnya, diantaranya adalah Widodo- Kopral TNI, Sukaeri- Kopral TNI, serta Lasiban- Kopral TNI. Mereka semua gugur dalam penyergapan truk yang bermuatan tentara Belanda di daerah itu.
“Dengan kegiatan ini, saya berharap kita akan lebih mencintai bangsa dan negara ini,” katanya.
Selain itu, untuk mengenang sosok pahlawan hingga perjuanganya, sudah dibangun patung sang kadet Soewoko yang memanggul senjata di tepi jalan poros nasional di Lamongan.
Tak hanya itu, dijelaskan, disetiap tahunnya juga digelar Napak Tilas perjalanan Kadet Soewoko dari Desa Gumantuk, Kecamatan Maduran ke Manumen Patung Kadet Soewoko di kota Lamongan. Seperti ratusan regu mengikuti napak tilas saat itu.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengingat perjuangan dari pahlawan kita, Kadet Soewoko yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk negara ini,” Tandas Inf Sidik Wiyono sebelum melepas peserta napak tilas dalam sambutanya.
Lebih lanjut dijelaskan Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Lamongan, Muhajir, peserta napak tilas dari berbagai latar belakang tersebut bakal menyusuri jalanan desa, setidaknya pada 4 kecamatan di Lamongan, untuk sampai di garis finish, yaitu kota Lamongan.
“Untuk peserta diikuti sebanyak 259 regu, diantaranya terdiri dari peserta umum putra ada 110 regu, peserta umum putri sebanyak 45 regu, peserta pelajar putra 60 regu, pelajar putri 40 regu dan peserta perorangan sebanyak 4 orang,” katanya sebelum memberangkatkan peserta napak tilas.
Disebutkan Hajir sapaan akrabnya, Tujuan dari napak tilas perjuangan Kadet Soewoko ini diantaranya untuk memperingati Hari Juang Kartika, Hari Ulang Tahun Kodam V Brawijaya ke-71 dan Hari Pahlawan Tahun 2019.
“Selain itu, juga untuk melestarikan nilai-nilai perjuangan 1945, jiwa kepahlawanan dan semangat patriotisme, cinta tanah air, bangsa dan negara,” Pungkasnya. (tyo/zen/yan)