Pemerintahan
Sanitary Landfill TPA Talangagung Butuh Rp 80 Miliar
Malang, Memontum – Pengelolaan sampah berbasis sanitary landfill di tempat pembuangan akhir (TPA) Talangagung Kepanjen Kabupaten Malang membutuhkan anggaran lebih dari Rp 80 miliar. Hingga kini, Lemerintah Kabupaten Malang masih menunggu kucuran dana dari World Bank atau Bank Dunia.
“Sekarang nunggu saja dananya. Dananya sekitar 80 sampai 100 miliar untuk membuat sanitary landfill,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang, Budi Iswoyo, Selasa (28/1/2020) siang.
Dijelaskan Budi, tidak kunjung turunnya dana itu dikarenakan Bank Dunia lebih memiliki prioritas lain. Saat ini Bank Dunia lebih dahulu mengucurkan dana untuk pengelolaan sampah di Sungai Citarum.
“Kemarin Bank Dunia mengabarkan dananya dipakai untuk keperluan pengelolaan sampah di Sungai Citarum dulu,” terangnya.
Ditambahkan Budi, pihaknya telah melakukan revisi terhadap Detail Engineering Design (DED) sanitary landfill TPA Talangagung. Pembebasan lahan tambahan seluas 6 hektar untuk keperluan sanitary landfill itu juga telah dituntaskan.
Seperti diketahui, sebelumya TPA Talangagung menggunakan metode controlled landfill untuk pengelolaan sampah. Metode controlled landfill yaitu dengan cara memadatkan sampah sebelum ditimbun tanah.
Sedangkan sanitary landfill memiliki cara kerja, setelah sampah dipadatkan kemudian dilengkapi saluran khusus untuk mengalirkan air lindi dan gas metan sebagai hasil akhir pengelolahan sampah. Sanitary landfill sendiri membuat sampah tidak berbau dan tidak merusak tanah. (Sur/oso)