Hukum & Kriminal
Kapus Jatiroto Lumajang Bantah Ada Oknum Perawat Pukul Dokter, Korban: Tak Ada Kata Damai
Memontum Lumajang – Kasus pemukulan yang dilakukan oknum perawat di Puskesmas Jatiroto Lumajang kepada salah seorang dokter dibantah oleh kepala puskesmas (Kapus) drg HT, menurutnya tidak ada pemukulan yang ada hanya keributan biasa yang berawal dari sang dokter yang menuduh perawat tersebut sebagai provokator menanggapi kebijakannya terkait kebijakan Kabid P2M Dinas Kesehatan Kab Lumajang.
“Semua berita diatas tidak benar yang benar hanya keributan, Tidak ada pemukulan, tapi keributan memang ada, hal ini diawali dengan komen dokternya menuduh perawat sebagai profokator disaat menanggapi kebijakan saya yang melanjutkan kebijakan kabid P2M Dinas Kesehatan kabupaten lumajang, si perawat yang istrinya drh Rifky dinas di jember, ingin mengklarifikasi tuduhan profokator, ke dokter yang menuduh, tapi tidak ditanggapi dan mengelak, akhirnya ribut. Kebijakan tentang APD yang dipakai ketika mengunjungi ODR,” ungkapnya via WhatsApp pada wartawan memontum.com. Kamis (26/3/2020) sore.
Dijelaskan, jika dia tahu kejadian tersebut karena ia juga merangkap pada pelayanan poli gigi dan setelah kejadian tersebut dokter serta staf PKM menemui dirinya di Poli gigi. Bahkan kata dia saat berhadapan kala itu tidak ada memar atau luka pada diri sang dokter. Pihaknya juga sudah menasehati untuk tidak membawa persoalan itu kemana-mana. Namun sang dokter menjawab, apa kata orang tuanya.
“Saat kejadian sy tahu krn sekarang sy merangkap pelayanan di poli gigi krn dokter giginya hanya satu. Setelah kejadian dr shopi dn staf pkm menemui sy di poli gigi menyampaikan kejadian itu, kalau ada pemukulan/penganiayaan pasti ada luka tp ketika menemui sy dn sy berhadaphadapan tdk ada luka stau memar, saya nasehati tdk usah dibawa kemana mana dia hny menjawab apa katanya abanya dn izin melanjutkan pelayanan di bp sy jg melanjutkan pelayanan di poli gigi sedangkan perawatnya melakukan pe di nyeoran, kejadian sy tdk tahu,” terangnya.
BACA : Bahas APD Corona, Oknum Perawat Perempuan di Lumajang Hajar Dokter Perempuan
Sementara itu dr SL ditemui memontom.com, Kamis (26/3/2020) malam. Ketika dikonfirmasi langsung hanya menyampaikan bahwa pihaknya hingga saat ini belum pernah mencabut laporan dan tidak pernah membuat pernyataan damai atau kesepakatan damai.
“Saya ingin mengklarifikasi masalah perdamaian, dalam hal ini saya masih melanjutkan dan saya belum mencabut laporan saya. Dalam hal ini saya tidak pernah membikin kesepakatan berdamai, dalam hal ini juga saya sebagai pelapor tidak pernah memberikan keterangan berdamai dan saya belum membikin surat kesepakatan perdamaian, selebihnya apabila kurang jelas silahkan hubungi lawyer saya Suto Wijoyo SH,” jelas dr SL. (adi/yan)