Berita
Malam Idul Fitri, Nakes RSSA Tetap Bertugas: Terserah Anda, Kami Capek
Memontum Kora Malang – Takbiran daring (dalam jaringan) bersama tenaga kesehatan, itu yang dilakukan Walikota Malang Sutiaji di malam jelang Idul Fitri 1441 H (23/5/2020). Dan, getar haru serta derai air mata mengiringi Walikota dan juga para nakes yang bertugas di ruang (pinere) perawatan khusus covid 19 RSSA Malang. Keharuan membungkah kala panggilan takbir, tidak bisa dirasakan sepenuhnya oleh para nakes karena hampir 3 bulan tidak bisa bertemu dengan keluarganya.
Dian, salah satu nakes di ruang (pinere) perawatan khusus Covid 19 mengutarakan kesedihan dan kegundahannya. “Pak Wali, kami sudah mengikhlaskan diri dalam tugas hingga tidak bisa bertemu keluarga. Namun yang membuat kami sedih sekaligus kecewa, karena masih melihat masyarakat yang tidak patuh imbauan pemerintah. Lebih-lebih mereka beraktifitas seakan tidak ada virus di tengah mereka. Padahal setiap hari kami di sini (di rumah sakit.red) melihat pasien terus bertambah dari berbagai daerah. Sehingga ada yang harusnya sudah membaik, menjadi tidak segera sembuh. Di luar seakan tidak ada apa apa, padahal didalam makin berat,” keluh perawat Dian.
“Yang menakutkan yang OTG, pak Wali. Apa itu yang masuk ke rumah sakit maupun yang ada di luaran sana. Jadi kami berharap masyarakat dapat membantu, jangan jadikan kekecewaan ini terus menumpuk, yang akhirnya kami patah harap,” tutur Dian, yang membuat Walikota Sutiaji jadi terharu.
Munculnya ungkapan “Terserah Anda, Kami Capek”, diakui Dian dan para nakes sebagai ungkapan perasaan karena merasa (masyarakat.red) tidak menggubris dengan kondisi yang ada. Kepada para nakes, Pak Aji demikian Walikota Malang akrab disapa, memberikan suntikan moral sambil mengajak melantunkan takbir.
“Mbak Dian, yakini sebagaimana janji Allah, barang siapa melakukan kebaikan, akan dibalas 10 kali lipat bahkan hingga 700 kali, “ujar ustadz Sutiaji memberikan motivasi.
Yakini kami (pemkot Malang) bersama jajaran forpimda kota Malang akan terus berjuang untuk memutus mata rantai covid 19, imbuh Sutiaji. (*/yan)