Kota Batu

Wali Kota Batu Lirik Pengembangan Tanaman Kopi Sebagai Destinasi Wisata Kebun

Diterbitkan

-

Lirik Pengembangan Tanaman Kopi
LAUNCHING : Walikota Batu Dra, Hj. Dewanti Rumpoko MSi saat launching Kebun Kopi "Ceret Ireng " di Songgoriti.

MEMONTUM KOTA BATU – Walikota Batu Dra, Hj. Dewanti Rumpoko MSi hadiri undangan petani kopi Songgoriti. Kehadiran Wali Kota Batu untuk Launching Kebun Kopi “Ceret Ireng ” sebagai destinasi wisata baru di wilayah Songgoriti, Sabtu (29/8/2020)

Pada kesempatan itu, Wali Kota yang akrab disapa Bude, mengaku di hadapan Wawali dan Kepala Dinas terkait, serta LMDH dan para petani kopi di lingkungan Kelurahan Songgokerto, karena kedatangan dirinya di acara selamatan panen kopi mendapat sambutan yang luar biasa dari para petani kopi setempat.

“Acara yang luar bisa seperti ini, dan ini adalah acara selamatan panen kopi, semoga bisa banyak dan barokah,” katanya.

Apalagi, kata dia, di Kelurahan Songgokerto menurutnya sangat berpotensi dan sangat luar biasa petani kopinya.

Advertisement

Apalagi, lanjut dia, jarak kebun kopi dengan jalan besar, tidak terlalu jauh dan menurutnya viewnya juga sangat bagus sekali.

“Dengan potensinya tersebut, kopi asli dari Kota Batu juga pernah mendapat juara dua ditingkat nasional tentang cita rasa pada Tahun 2018 lalu.Itu hal yang sangat luar biasa,” puji Bude bangga.

Meski begitu, menurut Bude, berdasarkan informasi yang didapat, ternyata para petani nya kesulitan dalam penjualannya. Alasannya, menurut dia, mereka butuh kendaraan dan sebagainya, pada saat memasarkan hasil kopinya keluar daerah, seperti di Kasembon,dan Ngantang serta daerah lainnya.

“Sedangkan kopi di Batu ini punya potensi yang luar biasa , tapi tidak ada yang kenal dengan kopi Batu, apalagi pada Songgoriti. Padahal kopi Batu sudah banyak sekali disini sekitar sejumlah 40 hektar,” ungkapnya.

Diungkapkan pula, Gunung Arjono dan di Lereng Panderman juga bagus kopinya. Untuk itu, Walikota wanita pertama di Pemkot Batu ini berharap kopi khas pegunungan ini tidak hanya dijual sebatas kopi glondongan akan tetapi kedepannya bisa di produksi secara kemasan dengan merk Kota Batu sendiri.

Advertisement

“Mau merk Songgoriti maupun Arjuno, apa kopi Panderman. Saya sama Dinas Pertanian dan Disparta akan membuat link-nya dari hulu hingga hilir. Dan bagi para petani jualnya jangan dibawa keluar Kota Batu, dan harus dijual disini. Nanti Bu Lurah Songgoketo yang akan mengakomodir, mudah – mudahan ada barista – barista Kota Batu akan diajak kerjasama, yang pada akhirnya akan terkenal kopi dari Batu,” terangnya.

Artinya, menurut dia, bukan kopi mentah yang dijual keluar dari Kota Batu.

“Dan mudah – mudahan dengan selamatan ini, niat kita yang pertama membantu para petani. Agar mereka bisa menjual dari hasil pertanian kopinya dengan harga yang baik,” harapnya.

Oleh karena itu, Ia berharap bisa terealisasi dan ikut melestarikan alam atau gunung – gunung yang ada di Kota Batu. Seperti halnya yakni di Lereng Gunung Arjono, dan sekitarnya.

Advertisement

“Pada hari ini saya mengucapkan secara resmi dan saya nyatakan panen kopi yang nantinya akan menjadi ikon Kota Wisata Batu dimulai,” serunya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Arief As Siddiq, mengakui hal tersebut sangat luar biasa.

“Jadi satu destinasi yang cukup menarik yang mana petani dan membudi dayakan kopi dari hasil panennya yang melimpah, kemudian juga cita rasanya tak bisa diragukan dan terbukti karena pernah meraih juara dua diajang kopi berkualitas rasa jadi juara ditingkat nasional, pada Tahun 2018 silam,” katanya.

Karena, kata dia, citarasa kopinya sangat potensi, untuk itu, mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Batu ini, berjanji bakal meningkatkan dan menjadikan destinasi baru wisata kebun kopi.

Advertisement

“Nanti kita dukung dengan fasilitas, kuliner dan minum kopi asli Songgoriti akan kita branding, dan akan menjadi potensi wisata yang menarik di Kota Batu.Dinas Pariwisata Kota Batu akan serirus,” janjinya.

Nantinya, lanjut dia, pertanian kopi bakal menjadi kuliner yang bernuansa wisata, karena menurut dia, kebetulan lokasinya sangat strategis. Disamping itu, ketinggian tempatnya diyakini bisa memanjakan wisatawan.

“Para wisatawan akan dimanjakan dengan panorama serta bisa melihat lending paralayang, karena lokasinya olahraga paralayang sangat dekat dengan areal kebun kopi ceret ireng,” ungkapnya.

“Kami akan secepatnya menjadikan area kebun kopi ini menjadi destinasi wisata yang bisa menarik dan diminati wisatawan. Konsepnya nanti, wisatawan akan dimanjakan bagaimana nikmatnya rasa kopi asli dari bumi Kota Batu,” serunya.

Advertisement

Selain itu, menurut Arief, tempatnya untuk cafe akan tetap didesain dengan bernuansa alam. Kemudian akses jalan akan secepatnya dibantu perbaikan.

“Masyarakat setempat maupun wisatawan nantinya agar bisa nyaman. Disamping menikmati kopinya sendiri, setidaknya bisa menikmati keindahan wisata malam hari juga,” tandasnya.

Apalagi, tandas dia, dengan luasan kebun kopi sekitar 40 hektar, yang menurutnya produktif semuanya. Selain bisa mendongkrak perekonomian warga setempat, bahkan Arief meyakini pula tempat tersebut, bakal menjadi jujukan para wisatawan.

Terpisah Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Antok Sugianto, mengaku total luasan lahan di Wilayah Klurahan Songgokerto, ditegakan pohon pinus luasnya sejumlah 276 Hektar.

Advertisement

“Tapi yang khusus lahan tanaman kopi seluas 43 hektar, sedangkan acara yang dilakukan Wali Kota Batu Ibu Dewanti Rumpoko pada hari ini, luasannya sekitar 5 Hektar, yang berada dipetak 3 B. Itu semua lahannya Perhutani yang mengerjakan warga setempat, sejak Tahun 2001 silam sampai saat ini,” timpalnya. (bir/adv)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas