Kota Malang
Pagi Ini Robot Polinema Bersaing di Final KRI 2020
Memontum Kota Malang – Lima tim robot Polinema yang terdiri dari Ulil Albab (KRPAI), Robsonema (KRSBI Beroda), Aroc_PL (KRSBI Humanoid), Rotama (KRSTI), dan Rotarinema (KRTMI), mulai pagi ini atau Senin (16/11), bakal bersaing menghadapi lawannya pada ajang Final Kontes Robot Indonesia (KRI) 2020. Laga final KRI Nasional sendiri, sedianya akan dilaksanakan pada 16 sampai 22 November mendatang.
Ada 119 finalis, yang akan dipertemukan di partai itu. Kesemuanya, terbagi dalam lima divisi yaitu Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) dan Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI).
Pelaksanaan sendiri, karena masih masa pandemi Covid 19, maka kegiatan kompetisi rancang bangun dan rekayasa dalam bidang robotika yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, akan dilaksanakan secara daring. Tim peserta menampilkan robotnya di kampus masing-masing dan ditayangkan melalui mekanisme video conference.
Sekedar diketahui, pada laga sebelumnya, ke lima tim robot Polinema telah bertanding pada KRI Wilayah II, pada Oktober lalu. Tim robot Aroc_PL dari divisi KRSBI Humanoid, berhasil meraih juara dua lomba lari dan desain terbaik.
Ketua Tim KRI Polinema, Sapto Wibowo, Ph.D., menjelaskan bahwa setelah pengumuman lolos final, semua divisi langsung mempersiapkan performa robot untuk menghadapi final. Persiapan dilakukan, dengan berbeda-beda untuk setiap divisi.
“Untuk KRSBI Beroda, tim membongkar total base robot untuk mempercepat gerak, persiapan KRSBI Humanoid dilakukan dengan mempercepat gerak lari. KRSTI melakukan pergantian kostum dan penambahan gerak, dan KRPAI melakukan setting ulang dan berhasil menyelesaikan misi. Kami masih memanfaatkan hari ini untuk meningkatkan kecepatan. Tim divisi KRTI sudah menyiapkan video presentasi yang dilengkapi animasi. Dengan seluruh persiapan tersebut, uji internal menunjukkan adanya peningkatan kecepatan yang signifikan dan gerakan yang jauh lebih baik,” kata Sapto Wibowo, Ph.D.
Ditambahkan Sapto Wibowo Ph.D, bahwa untuk meningkatkan performa robot, tantangan yang dihadapi tim adalah beberapa komponen robot tidak tersedia di pasar lokal. Sehingga, harus dilakukan dengan cara impor.
“Selain persiapan yang telah dilaksanakan, untuk menghadapi final ini kami mendapatkan dukungan penuh dari Direktur Polinema Bapak Drs. Awan Setiawan, M.MT., M.M., Pembantu Direktur III Bapak Dr. Eng. Anggit Murdani, ST., M.Eng, hingga Kepala Jurusan (Kajur) Teknik Elektro Bapak M Junus S.T., M.T.,” tambah pria yang juga Dosen Teknik Elektro.
Untuk meelengkapi persiapan teknis, tim robot juga telah melakukan doa bersama yang dihadiri Pudir III, Kajur Teknik Elektro, dosen pembimbing dan tim mahasiswa. (hms/sit)