Pemerintahan
Kemenhub RI Uji Coba Penerbangan Seaplane dari Bandara Ngurah Rai ke Pulau Oksigen Gili Iyang Sumenep
Memontum Sumenep – Rencana besar dari Kementerian Perhubungan RI, membuka Bandara Laut di Desa Banraas, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, direspon Maskapai Penerbangan Travira Air. Dibuktikan, maskapai itu melakukan uji coba penerbangan dengan Pesawat Amphibi Type C-208 Amphibian 8 Seater, Senin (26/04) tadi.
Kapuslitbang Transportasi Udara, Balitbang Kementerian Perhubungan, Capt Novyanto Widadi, mengatakan bahwa penerbangan jalur transportasi udara itu, sebagai tindak lanjut hasil survei pada tahun 2019 lalu. Yakni Pulau Oksigen Gili Iyang layak sebagai objek wisata kesehatan dunia bagi wistawan mancanegara.
Baca juga:
- Pj Wali Kota Malang Tekankan Kewaspadaan Dini Jaga Kondusifitas Pilkada 2024
- Peduli Wilayah Kekeringan, Bunda Indah Distribusikan Tangki Air Bersih untuk Masyarakat
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
Nantinya, penerbangan ini bisa jadi pintu masuk pembukaan rute baru yakni Denpasar, Bali – Pulau Gili Iyang, Sumenep. Uji coba penerbangan ini dapat menunjang destinasi wisata Sumenep kedepan. Pesawat itu berangkat pukul 07.00 WITA dari Bandar Udara (Bandara) Ngurah Rai Denpasar, Bali dan tiba pukul 07.20 WIB di Bandara Trunojoyo, Sumenep. Pesawat seaplane atau pesawat yang bisa mendarat dan lepas landas di atas air C-208A Travira Air.
Pihaknya menilai, penerbangan jalur wisata ini punya peluang menarik Wisatawan Mancanegara (Wisman) yang berada di Bali ke Pulau Oksigen Gili Iyang. Sebab, di Bali terdapat operator seaplane seperti Travira Air. Bahkan, jarak tempuh jalur udara Bali – Sumenep tidak terlalu lama. Sehingga, wisman yang berkunjung ke Bali mudah untuk berwisata di Pulau Oksigen itu.
Novyanto Widadi bersama pihak terkait telah melakukan survei ke Pulau Oksigen Gili Iyang, untuk mencari lokasi yang layak sebagai Bandara Perairan atau Wateraerodrome pesawat. Salah satunya di perairan di Desa Banraas, pulau setempat. “Uji coba terbang pesawat pada saat mendarat dan lepas landas berjalan mulus tanpa ada kendala,” paparnya.
Adanya penerbangan pesawat seaplane membuat masyarakat pulau Gili Iyang cukup apresiatif terhadap rencana pemerintah. Pemerintah desa setempat juga mendukung rencana pembangunan Bandara Laut yang di pulau Gil Iyang tersebut.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Trunojoyo Sumenep, M Arqodri, membenarkan jika pesawat akan lepas landas (Take Off) dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Itu dalam rangka uji coba. “Jadi hari ini pesawat take off dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali dan langsung landing di Pulau Gili Iyang,” katanya kepada awak media.
Menurutnya, rencana penerbangan ke Pulau Gili Iyang Sumenep ini wujud keinginan Pemkab Sumenep agar ada transportasi udara berupa penerbangan wisata ke Pulau Gili Iyang. “Sasarannya nanti wisatawan yang ingin menikmati kemurnian oksigen di Pulau Gili Iyang. Karena Pulau Gili Iyang merupakan oksigen terbaik kedua di dunia setelah Yordania,” katanya.
Dari hasil dua kali survei ke Pulau Gili Iyang sebelumnya, lokasi paling ideal untuk pendaratan pesawat tersebut adalah Dermaga di Banraas. “Setelah kami survei ke 4 titik, dari survei itu diputuskan pesawat landing di Banraas. Jadi hari ini sifatnya uji coba pendaratan,” ujarnya.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, menyampaikan semua program yang bisa membuat Sumenep lebih maju dan bisa membantu masyarakat lebih sejahtera akan dilalukan. Perhubungan itu mengregistrasi plannya ini.
“Ini kan uji coba. Artinya, Pemkab Sumenep pasti mendukung. Tujuannya biar berwisata ke Gili Iyang itu punga pilihan jalur transportasinya, bisa pakai pesawat Seaplan bisa juga kapal,” kata Fauzi. (roz/edo/ed2)