Kota Batu
Evaluasi PPKM Level 4, Gubernur beserta Forkopimda Malang Raya Gelar Rakor
Memontum Kota Malang – Menindaklanjuti hasil evaluasi pemerintah pusat terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di wilayah Malang Raya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendatangi Gedung BPSDM Provinsi Jawa Timur di Jalan Kawi, Kota Malang, Rabu (11/08) tadi. Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Jawa Timur itu menggelar rapat koordinasi untuk melakukan sinkronisasi data penanganan Covid-19. Turut hadir tiga kepala daerah Malang Raya, yakni Wali Kota Malang, Sutiaji, Bupati Malang, M. Sanusi, dan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko.
“Rakor ini tentu cocok-cocokan data antara daerah dengan provinsi. Karena seperti yang kita tau, Malang Raya sempat menjadi percontohan nasional namun sekarang menjadi perhatian. Jadi mesti ada sesuatu yang perlu ditingkatkan,” ujar Wali Kota Sutiaji.
Baca Juga:
- Pemkot Malang Targetkan Penyelesaian Masalah Anak Putus Sekolah Rampung di 2024
- Bakesbangpol Kota Malang Pastikan TPS Pilkada 2024 Aman dari Banjir di Musim Penghujan
- Atasi Lonjakan Harga Sembako Menjelang Pilkada, Pemkot Malang Siapkan Operasi Pasar
- Datangi Kampung Biru, Abah Anton Terima Dukungan untuk Kembali Memimpin Kota Malang
Beberapa hal akan disiapkan Sutiaji berkaitan dengan updating data positivity rate, fatality rate, maupun tingkat kesembuhan.
“Updating data itu ada fluktuasi, pas muncak-muncaknya, ini nol. Akhirnya, jumlah yang muncul merupakan akumulasi itu, sehingga, positivity rate-nya nambah. Nambahnya tinggi ketika yang lain turun. Ini kan jadi perhatian. Sekarang, mestinya, jumlahnya sudah turun semua,” papar Sutiaji.
Hal tersebut juga berpengaruh terhadap angka kesembuhan pasien. Saat ini, ada sekitar seribu lebih pasien yang sudah dinyatakan sembuh namun belum terlaporkan.
“Berkaitan dengan tingkat kesembuhan, Kota Malang punya tabungan sekitar 1.478 orang yang sembuh tapi belum terlaporkan. Jika sudah terlaporkan, ini akan menambah tinggi recovery rate kita,” kata Sutiaji.
Kemudian yang tak kalah pentingnya berkaitan dengan kecocokan data stok vaksin yang ada di Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi dan di Dinkes Kota Malang.
“Tadi Bu Gubernur sempat menyoroti data vaksin yang belum clear. Dari data Provinsi ada 291.897 dosis, sedangkan di kita sebenarnya tinggal 9.000 an dosis. Ini nanti yang akan diperbaiki karena tidak sama dengan kita. Bisa jadi yang disampaikan dari Dinkes clear, tapi dari instansi lain, belum dimasukkan,” tegasnya.
Hasil dari sinkronisasi kesemua data tersebut nantinya akan disampaikan kepada Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan, yang berencana akan mendatangi wilayah Malang Raya dalam waktu dekat ini. “Kami akan paparkan apa adanya dan menyiapkan data. Plus nanti apa yang akan dilakukan ke depannya juga akan kami sampaikan,” kata Sutiaji. (mus/ed2)