Kota Malang
BOR RS Rujukan Covid-19 di Kota Malang kian Rendah
Memontum Kota Malang – Penambahan kasus terkonfirmasi positif di Kota Malang nampaknya sudah mulai terkendali. Hal tersebut terlihat dari tingkat Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 yang makin turun.
“BOR kita sudah berkurang banyak. Tidak hanya BOR ruang isolasi, tapi juga IGD dan ICU,” terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif, Sabtu (11/09).
Baca Juga:
- Bakesbangpol Kota Malang Pastikan TPS Pilkada 2024 Aman dari Banjir di Musim Penghujan
- Atasi Lonjakan Harga Sembako Menjelang Pilkada, Pemkot Malang Siapkan Operasi Pasar
- Datangi Kampung Biru, Abah Anton Terima Dukungan untuk Kembali Memimpin Kota Malang
Tingkat keterisian pada ruang isolasi pasien Covid-19 sebesar 20 persen. Kemudian BOR ruang ICU sebesar 28 persen, sedangkan ruang IGD pasien Covid-19 hanya 16 persen.
Dikatakan mantan Dirut RSUD Kota Malang tersebut, penurunan dipengaruhi oleh banyak faktor.
“Setidaknya ada dua faktor penting yang menyebabkan penurunan BOR di Kota Malang. Pertama, saat ini sudah ada kesadaran dimasyarakat terkait protokol kesehatan (prokes). Sehingga mereka bisa melakukan pencegahan secara mandiri,” katanya.
Faktor kedua, lanjut dr Husnul, adalah terkait dengan pengaruh vaksinasi.
“Vaksinasi tentu berpengaruh karena vaksin akan melindungi kita manakala terpapar Covid-19. Sehingga tidak menjadi sakit, dan tidak perlu perawatan di RS. Inilah beberapa faktor yang menyebabkan BOR turun,” tegasnya.
Berkaitan dengan vaksinasi sendiri, ia menyampaikan bahwa capaian di Kota Malang sudah baik. “Capaian vaksinasi dosis pertama kita sudah 64.75 persen, dosis kedua sekitar 38 persen. Yang paling tinggi capaian dosis ketiga untuk tenaga kesehatan (nakes), sudah 76 persen,” tuturnya. (mus/ed2)