Kota Malang
Pemkot Malang Fokus Vaksinasi Anak di Bawah 12 Tahun dan Tuntaskan Lansia
Memontum Kota Malang – Percepatan vaksinasi capaian Kota Malang, bisa dikatakan memuaskan. Dimana untuk dosis pertama masyarakat umum sudah di angka 99 persen, dosis kedua masyarakat umum sudah mencapai 90 persen dan dosis pertama lansia hampir 70 persen.
Oleh sebab itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, menargetkan tahun ini setidaknya vaksinasi untuk masyarakat umum bisa mencapai 100 persen. “Kami berharap memang tahun ini sudah 100 persen. Ketika itu sudah dilakukan, harapan kami herd immunity terbentuk. Apalagi menurut ahli, varian baru Omicron ternyata efektifnya justru pakai Sinovac. Jadi bersyukur Indonesia karena banyak yang pakai Sinovac,” ujar Wali Kota Sutiaji, Jumat (17/12/2021).
Sehingga untuk tahun depan, pihaknya akan beralih dan lebih fokus pada vaksinasi anak di bawah 12 tahun. Sekaligus menuntaskan capaian vaksinasi bagi warga lansia.
Baca juga :
- Pemkab Lumajang dan Probolinggo Sepakat Terapkan Pengelolaan Wisata Kedepankan Alam dan Budaya di TNBTS
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
“Jika sudah ada arahan dari Pemerintah Pusat, pasti kita gerakkan dan digencarkan untuk vaksinasi usia 6 hingga 11 tahun. Kalau untuk anak 12 tahun ke atas kan sudah hampir 100 persen, karena melalui sekolah lebih enak. Terlebih anak-anak itu mudah lolos screening, karena belum punya penyakit bawaan seperti lansia,” tambah Sutiaji.
Namun, berkaitan dengan pemberian vaksin booster di tahun depan untuk masyarakat umum, orang nomor satu di Kota Malang itu masih belum yakin akan dilaksanakan. “Kita belum tau booster efektif atau tidak. Jadi sementara kalau sudah vaksin 100 persen, booster perlu atau tidak, ya sesuai kemampuan negara. Karena Negara beli vaksin juga luar biasa banyaknya yang dikeluarkan,” katanya.
Sehingga pihaknya belum berfikir apakah sudah ada atau belum vaksin booster. “Yang tahu pusat. Tetapi kalau sudah tangguh dengan 2 dosis vaksin saja dan sudah berubah dari pandemi menjadi endemi ya kenapa harus pakai vaksin ketiga. Maka di tahun depan, fokus kami memang pada vaksinasi anak di bawah 12 tahun dan menuntaskan vaksin bagi lansia,” terangnya. (hms/mus/sit)