Kabar Desa
Demi Migor Curah, Ratusan Warga Asembagus Situbondo Rela Antre hingga 5 Jam
Memontum Situbondo – Ratusan warga Desa/Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, rela antre selama lima jam, untuk mendapat minyak goreng (Migor) curah di salah satu toko desa setempat, Rabu (23/03/2022). Hal itu dilakukan sejumlah warga, karena memang untuk pemenuhan Migor, masih langka.
Mirisnya, meski beberapa warga sudah antre sejak pagi atau sekitar pukul 07.00, namun sebagian emak-emak mengaku juga ada yang sampai tidak kebagian jatah Migor curah. Migor curah sendiri, dijual dengan harga Rp 15 ribu per kilogram.
“Bagaimana tidak kecewa, saya antre sejak pukul 07.00 di depan toko. Namun, saya dan sejumlah warga tidak kebagian Migor curah tersebut,” kata salah seorang warga yang ikut antre, Astutik.
Menurutnya, ratusan warga rela antre, karena dalam beberapa pekan terakhir, Migor curah sangat langka. Sehingga, begitu mendapat informasi Migor curah ada di toko, ratusan warga langsung menyerbu toko tersebut.
Baca juga :
- Kelanjutan Proyek WTP, Sekda Kota Malang Tegaskan Tunggu Persetujuan Lingkungan
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Pendapatan Pajak Kota Malang Triwulan III Lampaui Target, PBJT Mamin dan BPHTB di Angka Lebih 60 Persen
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Sekda Kota Malang Soroti Tingginya ASN Muda yang Tidak Lolos BI Checking di Pengajuan Kredit Perumahan
“Harga eceran minyak goreng curah di toko ini Rp 15 ribu per kilogram. Namun, saya jual di toko dengan harga Rp 17 ribu per kilogram,” bebernya.
Kapolsek Asembagus, Situbondo Iptu Gede Sukarmadiyasa, membenarkan adanya antrean warga di toko Asembagus, demi untuk mendapatkan jatah migor curah. “Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, kami membagikan masker kepada ratusan emak-emak yang mengantre untuk mendapat jatah Migor tersebut,” kata Gede Sukarmadiyasa.
Menurutnya, berdasarkan pengakuan pemilik toko, pada hari ini (Selasa, red) dirinya mendapatkan satu truk Migor curah atau sekitar 15.660.000 kilogram. Namun, untuk mendapat Migor curah, warga harus mengambil nomor antrean.
“Kami sengaja melakukan penjagaan, untuk mengantisipasi warga berebut mendapat atau membeli Migor curah,” ujarnya. (her/sit)