Kediri
Forum Kediri Hijau bersama Masyarakat Lereng Kelud Gelar Sedekah Bumi
Memontum Kediri—Untuk mengawal surat pengaduan kepada Bupati Kediri terkait pembalakan liar di hutan kawasan lereng gunung Kelud Forum Kediri Hijau bersama masyarakat lereng gunung Kelud menggelar sedekah bumi .
Acara Sedekah Bumi dilaksanakan pada Rabu malam (3/1/2018) di Masjid An Nur yang berada di Dusun Damar Wulan Kawasan PTPN XII Ngrangkah Sepawon.
Pengasuh Jamaah Pengajian Generasi Cahaya Kediri Agus M. Naf’an Shalahuddin mengatakan, pada sedekah bumi itu, sebagai bentuk kepedulian atas nasib warga di Lereng Gunung Kelud.“Mereka telah berani mengadu kepada kepala daerah berdasarkan fakta di lapangan. Ini mendapatkan apresiasi kami dan berharap tidak terjadi kerusakan alam yang bisa berdampak banjir atau longsor,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, perwakilan warga Kecamatan Puncu mengadukan nasibnya atas penebangan hutan di kawasan perkebunan.
Sedangkan ada dugaan pemebangan liar tersebut dilakukan oleh PT. Empat Pilar Anugerah Sejahtera (EPAS). Karena penebangan tersebut diklaim milik perusahaan penambangan tersebut, sehingga untuk melebarkan usaha diawali dengan penebangan pohon dan rencananya akan dilakukan usaha pertambangan di Aliran Mata Air Gunung Gajah Mungkur.
Terkait penebangan. Liar tersebut. Agus M. Naf’an Shalahuddin yang akrab disapa Gus Naf, an mengkhawatirkan kalau penebangan liar tersebut akan mengamcam ekosisten di kawasan leeeng Kelut. “Bila kemudian usaha tersebut menjadikan aliran tersebut longsor dan berimbas hingga kerusakan alam. Bila terjadi luapan air kiriman dari Gunung Kelud yang tidak mampu dibendung Gunung Gajah Mungkur, tidak bisa dibayangkan bencana yang akan terjadi,” terang Gus Naf’an.
Gus Nafan menegaskan, acara ini akan dimulai pukul 19.30wib, bertempat di halaman masjid, biasa digunakan untuk tempat beribadah, namun acara sedekah bumi bukan berarti khusus untuk Umat Islam saja.“Kami akan buktikan bahwa warga di Dusun Damar Wulan sangat menghargai toleransi dalam agama. Bahwa kasus ini bukan berarti karena perbedaan, namun murni suara hati mereka,” jelasnya.
Acara sedekah bumi selain digelar doa bersama, juga digelar dialog kebangsaan dan dihibur dengan Bedug Manunggal (aji/yan)