Kota Malang
Rel Kereta Api Peninggalan Belanda Ditemukan di Zona Tiga Kayutangan Heritage Kota Malang
Memontum Kota Malang – Rel kereta api peninggalan Belanda berhasil ditemukan di kawasan zona tiga Kayutangan Heritage, Jumat (21/10/2022) tadi. Penemuan itu, diketahui saat Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Malang, Dian Kuntari, bersama sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), Rakai Hino Galeswangi, tanpa sengaja meninjau lokasi itu.
Rakai Hino menuturkan, bahwa rel tersebut bersejarah, karena ada sejak tahun kolonial yakni 1914. Dimana, perusahan kereta api Malang Stoomtram Maatschappij (MSM) masih beroperasi, saat itu. Sehingga, TACB menilai bahwa rel termasuk bagian dari struktur cagar budaya, yang harus ditetapkan.
“Rel ini bagian dari struktur dan ini merupakan rel yang amat bersejarah bagi Kota Malang karena dahlu Malang punya MSM,” ucap Rakai Hino, Jumat (21/10/2022).
Dirinya sangat menyayangkan, jika rel yang memiliki sejarah itu tersingkap proyek. Menurutnya, DPUPRPKP seharusnya bisa melibatkan Dinas Kebudayaan dan TACB dalam pengerjaan proyek zona tiga Kayutangan Heritage.
“Harusnya, DPUPRPKP melibatkan bidang kebudayaan. Tapi nggak pernah dilibatkan untuk hal yang sedemikian ini,” lanjutnya.
Baca juga :
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
Ke depan, dirinya berharap apabila ditemukan benda, bangunan ataupun struktur cagar budaya, bisa diberi tanda. Tujuannya adalah untuk mengetahui peninggalan sejarah yang ada di dalamnya.
“Harusnya dikasih board untuk papan pemberithuan bahwa disini ada peninggalan cagar budaya. Kalau Kayutangan Heritage akan ditonjoloman sebagai kawasan cagar budaya, ini harus dipedulikan jangan ditutup sampai gak ada tanda,” tegasnya.
Senada dengan itu, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Malang, Dian Kuntari, menuturkan bahwa bidang kebudayaan tidak pernah dilibatkan dalam pembangunan proyek zona tiga Kayutangan Heritage.
“Memang Dikbud yang mengampu ahli cagar budaya, tapi kita nggak pernah dilibatkan dalam pembangunan. Padahal kawasan Kayutangan Heritage ini zona cagar budaya,” imbuh Dian. (rsy/sit)