Melihat Sejuta Pesona Destinasi Wisata Pantai Sijile di Labuhan Merak Situbondo

Memontum Situbondo – Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menyimpan sejuta destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi. Salah satu pesona wisata itu, bisa dilihat dari keindahan panorama yang ada di Pantai Sijile Labuhan Merak atau Kawasan Konservasi Taman Nasional Baluran, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Mengeksplor destinasi ini, sudah bisa dipastikan memiliki keunikan dan keindahan yang berbeda bila dibandingkan dengan wisata pantai lain di Kabupaten Situbondo. Salah satunya, adalah kondisi alam di Pantai Sijile, sangat beragam. Pantai Sijile merupakan semenanjung atau daratan yang menjorok ke laut.

Tidak hanya itu, di bagian lain atau garis Pantai Sijile, berlekuk hingga nyaris setengah lingkaran berbentuk teluk. Sehingga, terciptalah perpaduan panorama yang elok antara semenanjung dengan teluk serta berkombinasi pemandangan pegunungan dan kawasan Hutan Mangrove.

Nuansa pemandangan di Pantai Sijile, pun juga nyaris sempurna. Ombak yang tenang dan menawan serta kesejukan udara yang bersih, menjadi salah satu hal disuguhkan di pantai ini. Bahkan, wisatawan yang beruntung atau datang saat air laut surut, akan mendapat suguhan daratan yang berpasir putih berbentuk menyerupai lidah atau Bahasa Madura disebut dengan kata Sijile.

Baca juga:

• Pj Wali Kota Malang Terima Kunjungan Studi Lapangan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Kemendagri
• Antisipasi Sengketa Aset, BKAD Sebut Perlunya Kesadaran dan Pelibatan Masyarakat
• Sosialisasi Perubahan Permendagri Soal BMD dan Aset, Pj Wali Kota Malang Ingatkan Kehati-hatian dan Tertib
• Plt Bupati Malang bersama Kemenkes Launching Integrasi Layanan Primer untuk 39 Puskesmas
• Sukses Hantarkan Penghargaan Kabupaten Malang Berpredikat ODF, Dinkes Ganti Program Jambanisasi

Keindahan pemandangan atau alam Pantai Sijile, pun lengkap rasanya dengan indahnya kawasan Hutan Mangrove, yang dihuni berbagai marga satwa liar. Selain itu, arus air laut di Pantai Sijile yang sangat tenang dan tidak terlalu dalam, menjadi sangat cocok untuk wisatawan berenang atau bermain air.

Dikawasan dasar Pantai Sijile, pun juga terdapat terumbu karang yang indah serta beragam ikan hias. Menariknya panorama bawah laut pantai ini, menjadikan sisi plus tersendiri bagi wisatawan yang suka dengan diving, untuk mengeksplor panorama bawah laut.

Keindahan panorama dan keunikan Pantai Sijile yang bisa dikata masih ‘perawan’, juga tidak hanya berhenti sampai di situ. Untuk wisatawan yang suka akan sunset, pun juga memanfaatkan kawasan ini sebagai spot yang menarik. Kicauan burung-burung liar yang ada di kawasan hutan Mangrove Pantai Sijile, tentunya akan menjadi pelengkap saat menelisik atau menyusuri setiap sisi Pantai Sijile.

Sangat menariknya kawasan ini, tidak heran karenanya jika dalam waktu dekat Pantai Sijile, akan kian dipercantik dengan sentuhan-sentuhan tangan trampil yang ahli pada bidang kepariwisataan. Diantaranya, Pantai Sijile juga akan di bangun berbagai fasilitas untuk memanjakan wisatawan atau pelancong yang berkunjung.

Destinasi wisata pantai yang tersimpan di Labuhan Merak Kawasan Taman Nasional Baluran Kabupaten Situbondo, sebenarnya bukan hanya di Pantai Sijile. Namun, terdapat Pantai Sirondo, Pantai Batu Hitam, Pantai Runput Emas, Pantai Bilik, Pantai Merak, Pantai Lempuyang dan Pantai Kakapa, yang keindahannya juga layak untuk dikunjungi.

Semua panorama alam yang tersimpan di Labuhan Merak Kawasan Konservasi Taman Nasional Baluran, tentunya semua masih alami. Sehingga, wajar apabila dalam perjalanannya akan ditunjang dengan pembangunan infrastruktur yang memadai.

Untuk sampai ke lokasi destinasi wisata Pantai Sijile, wisatawan bisa masuk melalui pintu Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Selama perjalanan, wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda dua dan empat, dengan menempuh jarak kurang lebih 10 kilometer dan singgah atau transit dahulu di Pos Watu Tumpuk. Dari titik inilah, wisatawan akan menempuh jalur laut dengan menggunakan jasa perahu nelayan setempat. (Heri Yuliantono Raharjo)