SEKITAR KITA
Teliti Paus, 12 Rombongan Mahasiswa FKH Unair Minta Bantuan Evakuasi Perahu yang Dinaikki
Memontum Surabaya – Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya menurunkan 1 tim beranggotakan 10 orang terdiri dari rescuer dan petugas medis untuk evakuasi 12 orang yang terdampar di Pantai Kenjeran Surabaya, Selasa (16/05/2023) tadi. Sebanyak 12 orang yang terdiri dari dokter hewan, mahasiswa FKH Unair dan nelayan, meminta evakuasi setelah perahu yang ditumpangi melakukan penelitian terhadap paus yang terdampar, kandas dan terjebak lumpur.
“12 orang tersebut meminta bantuan evakuasi karena perahu mereka kandas dan tidak bisa kembali,” jelas Kepala Kantor SAR Surabaya, M Hariyadi.
Sebanyak 1 perahu karet Basarnas dengan awak 3 rescuer Basarnas dan 1 orang dari BPBD sekitar pukul 15.00 diberangkatkan dari Mangrove Wonorejo dengan membawa air minum untuk survivor di lokasi kejadian.
Baca juga :
- Kelanjutan Proyek WTP, Sekda Kota Malang Tegaskan Tunggu Persetujuan Lingkungan
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
- Pendapatan Pajak Kota Malang Triwulan III Lampaui Target, PBJT Mamin dan BPHTB di Angka Lebih 60 Persen
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
- Sekda Kota Malang Soroti Tingginya ASN Muda yang Tidak Lolos BI Checking di Pengajuan Kredit Perumahan
“Jarak dari Mangrove ke Wonorejo ke lokasi kejadian sekitar 1 jam dengan mengingat permukaan air laut yang mulai surut, kita tidak bisa menurunkan perahu karet dari Pantai Kenjeran” jelas Komandan Tim Basarnas Surabaya, Octavino, menambahi.
Selanjutkan pukul 15.20 perahu karet BPBD diberangkatkan dengan membawa logistik untuk survivor. “Rencananya 1 perahu karet dari Damkar Surabaya juga akan diberangkatkan, sehingga dengan total 3 perahu karet Tim SAR gabungan diberangkatkan untuk penjemputan 12 orang survivor,” imbuh Hariyadi. Setelah dievakuasi dengan perahu karet, 12 orang survivor akan dievakuasi menuju Posko Tim SAR Gabungan di Mangrove Wonorejo. (hms/gie)