Sidoarjo

MKKS dan Lembaga Pendidikan Sidoarjo Tolak Pendirian SMK Telkom

Diterbitkan

-

Ketua MKKS SMK Swasta Kabupaten Sidoarjo, Kisyanto

Menontum Sidoarjo—- Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Swasta Kabupaten Sidoarjo beserta 4 lembaga pendidikan lainnya menolak pendirian SMK Telkom di Kabupaten Sidoarjo. Hal ini dipicu jurusan yang disediakan SMK Telkom dan SMK Swasta lainnya di Kabupaten Sidoarjo menyediakan jurusan yang sama.

Sedangkan keempat lembaga pendidikan yang menolak diantaranya

Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Lembaga Pendidikan Maarif, Lembaga Pendidikan Muhammadiyah serta Dewan Pendidikan Kabupaten Sidoarjo.

‘Kalau memang niat bikin dan dirikan Universitas Telkom atau Sekolah Tinggi Telkom (STT) di Sidoarjo silahkan. Tapi, kalau mendirikan SMK Telkom jelas semua menolaknya. Karena lokasi yang di tempati sudah banyak SMK. Sebagian kondisinya masih dibawa standar,’ terang Ketua MKKS SMK Swasta Sidoarjo, Kisyanto kepada Memo X, Selasa (16/01/2018).

Advertisement

Lebih jauh, pria yang akrab dipanggil Kis ini menguraikan jika jurusan yang rencananya disediakan SMK Telkom Sidoarjo itu, memiliki jurusan yang sama dengan SMK Swasta di Sidoarjo lainnya. Diantaranya jurusan Multimedia, Komunikasi Jaringan, Rekayasa Perangkat Lunak dan lainnya.

‘Nah jurusan-jurusan itu sudah dibekukan dan ditutup Dinas Pendidikan. Sebelum SLTA dipegang Propinsi, SMA dan SMK sudah distop dulu sampai semua sehat,’ imbuhnya.

Oleh karenanya, atas penolakan itu dirinya sudah menghadap ke Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah bersama sejumlah lembaga pendidikan di Sidoarjo itu. Hasilnya pihaknya mendesak Bupati Sidoarjo mencabut perizinan pembangunan SMK Telkom itu.

‘Yang perlu diketahui masyarakat SMK Telkom tidak ada kontrak kerja dengan Telkom karena Telkom tidak mengambil lulusan setingkat SMK jaringan jaringannya sekarang optik. Yang di Malang (SMK Telkom) Malang saja hanya terserap 50 persen,’ tegasnya.

Advertisement

Bagi Kepala SMK YPM 8 Sidoarjo di JL Raya Sarirogo, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo ini yang dipikirkan SMK se Sidoarjo. Menurutnya, orang-orang yang dulu yang berjuang mendirikan sekolah jangan dibuat bingung.

‘Jangan hanya karena banyak bantuan,

sekolah yang eksis awal kena begini jadi tidak hidup dan tidak mati. Ini jadinya tidak mencerdaskan tapi bisa menambah pengangguran karena jurusan sama semua. Lebih baik mengoptimalkan SMK-SMK yang dibawa standar ada 40 persen dari 78 SMK masuk MKKS SMK swasta Sidoarjo,’ ungkapnya.

Akan tetapi, lanjut Kis, jika hendak mendirikan SMK dibicarakan dan duduk bersama untuk mengurai masalah. Selain itu membuka jurusan yang tidak ada di SMK lainnya. Diantaranya jurusan Teknik Pertanian, Alat Berat, Mekatronik dan lainnya. Karena jurusan-jurusan itu dibutuhkan masyarakat industri.

Advertisement

‘Atau paling ekstrim membuka jurusan-jurusan khusus Mitsubishi, Samsung dan lainnya. Tapi justru merusak tatanan SMK yang ada,’ pungkasnya. (wan/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas