Kota Malang

Ngaku Dokter, Pria Rangsel Loreng Jual Obat ke Warga

Diterbitkan

-

Foto inilah yang telah di posting oleh Vicky. (ist/ facebook)

Memontum Kota Malang–-Postingan FB milik Vicky Rizky di Komunitas Peduli Malang pada Rabu (17/1/2018) sekitar pukul 09.00, tentang foto laki-laki memakai helm warna hijau dan tas rangsel loreng dengan membawa motor Nopol N 2422 HU, langsung menjadi viral. Bahkan pada pukul 19.00, dalam.postingan itu sudah mengundang 2.170 komentar.

Dalam postingan itu Vicky.menghimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati jika bertemu dengan pria tersebut. Sebab pria berambut cepat itu mengaku sebagai dokter dari RS Soepraoen yang datang ke rumah-rumah warga melakukan tensi darah yang sekaligus berjualan obat.

“Ati-ati lek wonten tian gede dukur ptongan cepak ngaku dokter tentara dugi supraun. Kolo wingi dugi kampung katah seng kenek.Modus tensi, cek darah kale sadean obat di suru bayar . Pas teko omah nawakno di takok i KTP ambe KTA jare ganok. Soale g ijin rt rw dan lek teko supraun harus e g bayar . Ambe ebes di otot nduduhno KTA e g wani , smpat gegeran . Kate d cekel wong e mlayu. Ati ati lur bukan masalah duik e. Tes darah e niku wedi suntik e bekas d gae wong akeh. Blm obat e yg tidak sesuai anjuran . Lek ono seng ngono mending d takok i KTA e sek ambe d suru ijin rt dulu,” tulisan vicky dalam postingannya.

Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia “Kemarin dari kampung banyak yang kena. Modus tensi, cek darah sekaligus jualan obat yang disuruh bayar. Saat datang ke rumah, ia menawarkan. Namun ketika dimintai Kartu Tanda Anggota (KTA) tidak ada karena tidak izin RT/RW. Semestinya kalau dari Soepraoen tidak bayar. Sama ayah beradu argumen untuk menunjukkan KTA, namun tidak berani. Sempat terjadi keributan. Saat hendak ditangkap, orangnya lari. Takutnya jarum suntik yang dipakai tes darah sisa orang lain…”.

Advertisement

Soleh Efendi (46), ayah dari Vicky Rizky warga Jl Juanda, Kelurahan Jodipan, Kota Malang, bahwa dia bertemu dengan orang yang mengaku dokter tersebut pada Selasa (16/1/2018) siang. Saat itu pria tersebut datang ke rumah teyangganya mengaku bernama dokter Herman. Tak lain untuk menawarkan obat. Pria yang mengaku dokter tersebut mengatakan bahwa pihaknya dari RS Soepraoen.

“Saat saya tanya KTA dan KTP nya dia tidak bawa. Laki-laki tersebut membawa sejumlah perlatan medis seperti alat tnesi, alat tes darah, serta obat-obatan. Tarif untuk tensi sebesar Rp 5000 sedangkan untuk obat-obatan harga beragam mulai dari Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu.Tergetnya ibu-ibu tua, tidak ada anak muda,” ujar Soleh kepada salah seorang wartawan yang menghubunginya.

Namun sayangnya saat akan ditangkap, pria tersebut sudah berhasil kabur dengan membawa motor.

Sementara itu Dandim 0833/Kota Malang Letkol Inf Nurul Yakin memgatakan bahwa tidak ada anghotanya yang melakuka pengecekan kesehatan secara pribadi. Sebab jika ada pemeriksaann kesehatan sifatnya selalu terbuka dan beramai-ramai.

Advertisement

Pihaknya akan menelusuri keberadaan orang tersebut. ” Sampai saat ini belum ada laporan. Benar tidaknya perlu ditelusuri. Kalau sudah meresahkan dan jika menjumpainya segera amankan dan laporkan ke polisi militer,” ujar Letkol Inf Nurul Yakin.(gie/yan)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas