Hukum & Kriminal
Tanjakan SMPN 1 Klakah Kembali Makan Korban Pembegalan, Bapak-Anak Harus Relakan Motor
Memontum Lumajang – Untuk ketiga kalinya, kawanan pelaku begal melakukan aksinya di tanjakan SMPN 1 Klakah (sebutan, red), Kabupaten Lumajang. Kali ini korbannya adalah seorang laki-laki bersama anaknya. Kejadian sendiri, berlangsung Senin (30/09/2024) sekitar pukul 05.00.
Menurut Mbok Seh, warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP), mengatakan bahwa dirinya mengetahui dugaan aksi itu saat bertemu dengan korban. Kalau itu, dirinya yang hendak ke pasar, bertemu dengan korban bersama anaknya, dengan kondisi menenteng helm dan berjalan kaki. Sementara kaki korban, itu juga mengalami luka.
“Saat saya mau ke pasar untuk jualan, saya bertemu dengan mereka (korban, red). Korban seorang bapak bersama anak laki-lakinya. Pagi itu, mereka berjalan dengan menenteng helm dengan luka di kakinya. Saat ditanya, mereka mengaku habis dibegal di tanjakan SMPN 1 Klakah,” ujarnya.
Karena korban juga mengalami luka (kaki, red), ujar Mbok Seh, dirinya enggan memperpanjang pembicaraan. Sebaliknya, hanya melemparkan pertanyaan kepada korban, mengenai identitas dan tujuan perjalanan.
Baca juga :
“Saat saya tanya, katanya dari Surabaya mau pulang ke Tanggul-Jember. Cuma saya tidak sempat tanya, seperti bagaimana kejadian atau motor apa yang berhasil dibawa kabur pelaku begal,” ungkap Mbok Seh kepada Memontum.com.
Kanitreskrim Polsek Klakah Polres Lumajang, Aipda Lukas, ketika dikonfirmasi terkait aksi pembegalan ini, apakah korban sudah melapor ke Polsek Klakah atau belum? Pihaknya meminta agar Memontum.com menghubungi petugas jaga.
“Monggo konfirmasi kepada petugas jaga. Siapa tau sudah melaporkan ke Polsek,” terang Kanit Reskrim via telepon WhatsApp.
Perlu diketahui, bahwa sebelumnya di lokasi sama juga terjadi aksi serupa. Adapun korbannya, warga Maron Probolinggo, yang dibegal di tanjakan SMPN 1 Klakah. Bahkan beberapa hari kemudian, seorang anggota Polres Probolinggo, warga Selok Besuki, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, juga menjadi korban pembegalan di tanjakan SMPN 1 Klakah. (adi/gie)