Kota Malang

Dinsos P3AP2KB Kota Malang Gencarkan Perlindungan Anak dan Perempuan Berbasis Masyarakat

Diterbitkan

-

Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito. (ist)

Memontum Kota Malang – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang, menggalakkan program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM). Hal itu bertujuan, untuk mendorong masyarakat lebih proaktif dalam melaporkan kejadian kekerasan.

Kepala Dinsos P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito, menyampaikan bahwa dalam hal ini dibutuhkan keterbukaan, baik dari korban maupun keluarga korban. Melalui PATBM, masyarakat bisa melaporkan kasus kekerasan kepada Ketua RT setempat atau kader yang telah dibekali modul khusus.

“Kami memberikan bekal kepada LPMK, ketua PKK, dan kader posyandu. Mereka tahu apa yang harus ditanyakan kepada korban dan apa yang tidak boleh ditanyakan,” kata Donny, Selasa (08/10/2024) tadi.

Baca juga :

Advertisement

Ditambahkannya, bahwa di tiap kelurahan juga terdapat Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS) yang menjadi penghubung utama dengan Dinsos P3AP2KB. “Jika ada kejadian seperti bullying atau pelecehan seksual yang tidak dilaporkan oleh keluarga korban, pihak tetangga bisa melaporkannya ke Ketua RT atau RW, lalu diasesmen oleh TKS, dan baru diteruskan ke UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA),” jelasnya.

Donny juga menegaskan, bahwa dengan adanya peningkatan jumlah laporan kasus kekerasan, itu bukan karena kekerasan meningkat, melainkan sebagai tanda bahwa masyarakat semakin terbuka. “Kami berharap masyarakat lebih menjaga dan melindungi hak-hak korban, serta lebih terbuka dalam melaporkan kasus yang terjadi,” ujarnya.

Lebih lanjut menurut Donny, dari sejumlah kasus yang dilaporkan, hampir semuanya sudah berhasil diselesaikan, baik melalui pendampingan maupun dengan melanjutkan ke ranah hukum. Dinsos P3AP2KB Kota Malang juga selalu memastikan bahwa korban dievakuasi dan diberikan asesmen yang dibutuhkan.

“Jangan pernah mencoba melakukan kekerasan terhadap perempuan atau anak-anak, karena pasti akan ketahuan. Di tingkat RT pun sudah ada kader yang mengawasi, seperti PATBM,” imbuh Donny. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas