Surabaya

Kanit Reskrim Polsek Sukomanunggal Mengaku Salah Kirim

Diterbitkan

-

Kanit Reskrim Polsek Sukomanunggal Mengaku Salah Kirim

Memontum Surabaya — Puluhan wartawan mendatangi Mapolsek Sukomanunggal jajaran Polrestabes Surabaya, untuk konfirmasi dan klarifikasi terkait pengiriman WhatsApp (WA) Kanit Reskrim AKP Widiyanto yang mengatakan ‘Wartawan Wedus’ ke Ade, wartawan Berita Rakyat.Co.Id.

Nampak perwakilan dari beberapa lembaga media yang solidaritas mempertanyakan maksud dan tujuan Kanit Reskrim Polsek Sukomanunggal mengirim pesan WA tersebut, Kamis (25/1/2018).

Zam Zami selaku pimpinan media Berita Rakyat dan juga sebagai mediator mengatakan, permintaan maaf yang dilakukan oleh pihak Polsek ke PWI salah sasaran tidak semestinya harus ke PWI, karena tidak fair, karena insan pers bukan hanya milik PWI.

‘Berita masalah maaf ‘Wartawan Wedus’ itu ini sudah tersebar di media on line bahkan diberitakan diberbagai media di luar PWI, seharusnya pihak Polsek melakukan konferensi pers secara terbuka,’ ucapnya Kamis (25/1/2018).

Advertisement

Kompol Suroso, Kapolsek Sukomanunggal mengatakan bahwa perkataan yang dilontarkan anak buahnya AKP Widiyanto Kanit Reskrim melalui pesan singkat WA ke Ade, terkait klarifikasi judi ayam di wilayahnya dengan jawaban ‘ Wartawan wedus’ itu salah kirim, karena ada sahabatnya atas nama Yudi minta dikirim kambing buat aqiqah anaknya. ‘Karena dalam perjalan sehingga terjadi salah tombol,’ ungkapnya.

Ade, selaku wartawan Berita Rakyat secara pribadi memaafkan kejadian tersebut. ‘Asalkan semua teman jurnalis bisa bermitra dengan pihak Polsek Sukomanunggal, ‘ucapnya.

Chusaini salah satu wartawan Mitra Publik, meminta bukti kalau AKP Widiyanto salah kirim WA, alasan Kanitreskrim itu tidak masuk akal. ‘ WA sudah ke hapus itu saya rasa akal akalan saja,’ imbuhnya.

Bahkan pernyataan sikap WA sudah terhapus ditentang juga Agus, salah satu lembaga SWI Kabid aksi, pernyataan sikap AKP Widiyanto tidak bisa dipertanggungjawabkan. ‘Tidak selayaknya seorang kanit reskrim yang seharusnya mengerti dan profesional malah dengan entengnya menjawab bukti wa ke hapus,’ geramnya.

Advertisement

Menurut Bayu lembaga FPII, Dedik Ketua umum SWI dan Chusaini, secara pribadi semua memaafkan akan tetapi, karena ini menyangkut profesi akan mengawal kasus tersebut. (rhm/nhs)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas