Mojokerto
FKPPI dan PPM Terima Pembekalan Wasbang dari Kodim 0815 Mojokerto
Memontum Mojokerto –Keluarga Besar TNI (KBT) khususnya FKPPI dan PPM Mojokerto menerima pembekalan wawasan kebangsaan (wasbang) dari Kepala Staf Kodim 0815 Mojokerto Mayor Inf Nuryakin, S.Sos, yang diselenggarakan di Hall Multi Function Ubaya Training Center (UTC) Desa Tamiajeng Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto, Jum’at (16/02/2018).
Kegiatan Pembinaan Keluarga Besar TNI Tahun 2018 Kodim 0815 Mojokerto mengusung tema “Mari Kita Wujudkan Rasa Cinta Tanah Air, Wawasan Kebangsaan Dan Kesadaran Bela Negara Bagi Keluarga Besar TNI Melalui Bebas Narkoba Dan Terhindarnya Dari Pergaulan Seks Bebas Guna Menjaga Keutuhan NKRI”.
Acara dibuka Dandim 0815 Mojokerto Letkol Kav Hermawan Weharima, SH dan dihadiri sekitar 130 orang, antara lain para Danramil Jajaran Kodim 0815, para Perwira Staf Kodim 0815, Ketua GM FKPPI Mojokerto Dra. Sumarmi, Ketua PPM Mojokerto Joko Apriyanto, SE., Anggota Kodim 0815, Anggota FKPPI dan PPM serta KBT Kodim 0815 Mojokerto.
Pada materi bertajuk “Nilai – Nilai Pancasila dan Cinta Tanah Air”, Kasdim 0815 Mojokerto Mayor Inf Nuryakin, S.Sos memaparkan tentang latar belakang dan sejarah Republik Indonesia, sejak masa Kerajaan Nusantara yakni Kerajaan Sriwijaya Abad VII-XII M dan Kejayaan Mojopahit Abad XIII – XVI yang berakhir dengan Perang Paregreg.
Disampaikan Kasdim, era perjuangan bersifat kedaerahan, masa kebangkitan nasional dan perjuangan bersifat nasional hingga Lahirnya Republik Indonesia melalui Proklamasi 17 Agustus 1945.
“Kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 bukanlah hadiah atau pemberian Belanda, namun hasil jerih payah perjuangan seluruh komponen bangsa, yang bersatu dan memiliki cita-cita bersama,” tandasnya.
Menurutnya, setelah Indonesia merdeka, kita tentunya harus bisa menjaga kedaulatan dan eksistensi Republik ini dengan Pancasila sebagai Ideoginya yang mampu mempersatukan keberagaman suku, agama, ras dan antar golongan. Namun saat ini pengaruh terhadap Ideologi Pancasila sangat kuat, yaitu dari pengaruh ideologi komunis dan kiberal.
“Ada upaya pihak tertentu yang mengharapkan bangkitnya kembali paham komunis di Indonesia dengan indikasi munculnya gambar-gambar palu arit yang merupakan simbol paham komunis termasuk beredarnya buku-buku berpaham komunis dan lain-lain,” terangnya.
Sesuai TAP MPRS No. XXV Tahun 1966 tentang pembubaran Partai Komunis Indonesia, pernyataan PKI sebagai organisasi terlarang di seluruh wilayah negara Republik Indonesia, dan larangan menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran Komunisme/ Marxisme-Leninisme, sampai hari ini masih berlaku dan belum dicabut. “Oleh karena itu kita semua harus tetap waspada,” jelas Kasdim.
“Etika atau adat ketimuran, musyawarah untuk mufakat dan semangat gotong royong mulai luntur bahkan cenderung menghilang termasuk wawasan kebangsaan. Kondisi ini sangat memprihatinkan, jangan dibiarkan, semua berkewajiban untuk mengembalikan itu semua, harus ada upaya merevitalisasi wawasan kebangsaan khususnya bagi generasi muda,” ungkap Kasdim.
Dijelaskannya lagi, semua komponen bangsa harus bersatu, untuk mencegah dan menghalau semua ancaman yang mengarah pada disintegrasi bangsa.
“Untuk itu, mari kita bersama-sama meneguhkan kembali, mempedomani dan menerapkan Empat Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI,” beber Kasdim.
Pada kesempatan tersebut doa juga mengajak anggota FKPPI dan PPM khususnya yang masih mengenyam pendidikan untuk belajar dengan tekun dan menyiapkan diri guna memenangkan persaingan di masa depan.
“Tantangan ke depan semakin berat, maka siapkan diri dari sekarang, keberhasilan tidak ada yang diperoleh dengan tiba-tiba tetapi melalui proses dan orang yang berupaya sungguh–sungguh yang akan berhasil,” tegas Kasdim. (gan/ono)