Trenggalek

Terbebani Pikiran, Petani di Trenggalek Gantung Diri

Diterbitkan

-

Terbebani Pikiran, Petani di Trenggalek Gantung Diri

Memontum Trenggalek — Naas menimpa Parni (65) seorang warga Rt 3 Rw 1 Desa Botoputih Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek. Pria paruh baya diketemukan tewas gantung diri di pohon Mangga yang terletak di hutan milik Perhutani, tepatnya di petak 26C RPH Bendungan.

Berdasarkan informasi yang diterima, Parni meninggalkan rumah untuk menengok lahan milik Perhutani yang dikerjakan oleh masyarakat, Kamis (15/3/2018) kemarin. Lokasinya pun tak jauh dari rumah korban.

Selang beberapa waktu, korban yang saat itu juga diketahui hendak mencari pasangan ternak tak kunjung pulang kerumah.

Merasa khawatir, pihak keluarga berinisisiatif menyusul korban ke ladang. Akan tetapi nasib berkata lain, korban ditemukan meninggal dunia dalam keadaan gantung diri di pohon mangga menggunakan seutas tali tampar.

Advertisement
Proses evakuasi korban gantung diri

Proses evakuasi korban gantung diri

Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo melalui Kapolsek Bendungan AKP Sukeni membenarkan kejadian yang menimpa korban. Kondisi korban yang masih berpakaian lengkap, baju khas hitam, topi , kaos dalam putih serta celana hitam yang dipakainya masih melekat di badan korban.

“Korban ditemukan keluarganya dalam kondisi berpakaian lengkap. Saat itu korban berpamitan hendak ke hutan untuk mencari rumput pakan ternak sapinya sambil menengok tanaman jagung di lahan tersebut, ” ungkap Sukeni, Jumat (16/03).

Selain keluarga, pencarian korban juga melibatkan aparat polsek setempat berlangsung hingga keesokan harinya.

Setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan oleh saksi bernama Sama (35), Mukari (50) dan menantunya Sukri yang berjarak 7 kilometer di tengah hutan milik perhutani petak 26C RPH Bendungan.

“Korban ditemukan menantunya dan dua tetangganya tepat di tasen lahan jahe yang diharapkan, ” imbuhnya.

Advertisement

Pasca itu jenazah korban lalu dievakuasi setelah mendapati visum et repertum dari tenaga medis Puskesmas setempat.

Dari hasil visum, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di sekujur tubuh korban. Hanya terdapat luka di leher yang dimungkinkan terjerat tali tampar yang melilitnya.

“Tidak ditemukan unsur penganiayaan yang menyebabkan kematian korban, tapi ada sedikit luka sayatan di leher akibat terjerat tali tampar, ” pungkasnya.

Motif yang berhasil didapat pihak kepolisian, korban mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri lantaran pikiran berat. Hingga akhirnya, korban mengakhiri hidupnya dengan cara yang tidak wajar. (mil/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas