Kota Malang
Paslon SAE Tidak Merasa Menang dalam Debat Publik Pilwali Kota Malang
Memontum Kota Malang — Ketidakhadiran calon Walikota Malang nomor urut 1, Ya’qud Ananda Qudban dan calon Walikota Malang nomor urut 2, H Mohammad Anton dalam acara debat publik di hotel Harris Kota Malang tidak menjadikan Sutiaji merasa menang lebih awal dalam Pilkada Kota Malang.
Menurut Sutiaji, sampai saat ini peluang tiga pasang calon (Paslon) Walikota Malang masih tetap sama. Bahkan kondisi semacam ini menjadikan dirinya lebih berhati hati dalam melangkah supaya tidak menyinggung tim sukses dan paslon nomor urut 1 dan 2.
“Kami tidak merasa menang dan kami tidak merasa elektabilitas serta popularitas kami lebih unggul. Warga Kota Malang termasuk Paslon SAE tetap menjunjung azas praduga tidak bersalah,” ungkap Sutiaji, Sabtu (7/4/2018) malam.
Disinggung soal hasil debat publik putaran pertama. Kata cawali Kota Malang nomor urut 3 ini mengaku kurang puas. Sebab tidak bisa menjelaskan secara detail tentang tiga program utama dari Paslon SAE kepada masyarakat.
Sutiaji memahami masalahnya. Keterbatasan waktu yang diberikan oleh panitia penyelenggara debay publik. Menjadikan tiga paslon Walikota Malang tidak bisa secara utuh menyampaikan visi-misinya.
Misalkan saja mengatasi masalah kesenjangan sosial atas keberadaan toko modern. Tiga paslon Walikota Malang memiliki jawaban sendiri sendiri. Tapi karena keterbatasan waktu sehingga jawaban dari tiga paslon Walikota Malang kurang fokus.