Kediri
KPAD Bekali Masyarakat Dalam Mengurus Jenazah ODHA
Memontum Kediri – Karena semakin meningkatnya angka penderita HIV AIDS di Kota Kediri, Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) berikan pelatihan kepada Warga Peduli AIDS (WPA) dalam mengurus jenazah ODHA. Pelatihan tersebut bekerjasama dengan Puskesmas Pesantren II Kota Kediri, dan diikuti perwakilan 6 Kelurahan di Kecamatan Pesantren.
Pendamping WPA, Ariadi Kusworo mengatakan, selama ini jenazah ODHA masih dianggap riskan untuk ditangani. “Dalam penyelenggaraan jenazah ODHA ini pasti ada SOP-nya, doharapkan para peserta pelatihan dapat memahami, kemudian bisa menularkan ilmunya kepada masyarakat, sehingga bahaya yang muncul dalam menangani jenazah ini bisa dihilangkan,” katanya
Ariadi menjelaskan, bahwa virus HIV AIDS yang terdapat pada jenazah ODHA bakal mati setelah 4 jam, maka perlu pendiaman selama waktu tersebut, sebelum jenazah dilakukan penanganan. “Nah, WPA yang dulunya hanya mensosialisasikan apa itu AIDS, bahayanya, kini mereka diberi bekal penanganannya untuk disampaikan pada masyarakat, ” tegasnya.
Pemegang Program HIV AIDS Puskesmas Pesantren II Tutik Kusumawati menyebutkan, ada peningkatan jumlah penderita penyakit HIV-AIDS di Kota Kediri, terutama di wilayahnya yang telah ditangani, banyak penderita Infeksi Menular Seksual (IMS) yang tidak mau berobat atau periksa sejak dini karena malu. “Jadi selama 2018 ini banyak sekali di masyarakat ditemukan, tapi mereka takut berobat, alasannya mungkin malu karena terkait infeksi virus menular seksual,” ungkapnya.
Dengan pembekalan kepada 30 peserta itu diharapkan mampu memberi pendampingan kepada masyarakat. Sehingga, mereka lebih dekat dengan masyarakat, tahu keluhannya, dan bisa sharing.(mid/aji/yan)